Subang Jawa Barat.Elangmasnews com.Tasim (57 Tahun) yang akrab di sapa Jangkung warga Dusun Sumursapi RT.05/RW.02 Desa Tanjung Tiga,Kecamatan Blanakan,Kabupaten Subang Jawa Barat,memiliki 3 orang anak perempuan,Tasim di tinggal sang istri tercinta sudah 12 tahun karna sakit dan pada akhirnya meninggal Dunia,
Anak pa Tasim yang Dua bekerja di jakarta sebagai pembantu Rumah Tangga,sedangkan yang bungsu berusia 16 tahun tinggal serumah dengan pa Tasim bapaknya.
Jelang 1 Maret 2024 tepatnya di Bulan Puasa,saat itu terjadi tragedi sekitar Jam 20.00 saat umat Islam melaksanakan sholat terwih terjadi adanya Angin puting Beliung yang menghantam dan memporak-porandakan salah satu rumah warga Bernama Tasim Alias Jangkung hingga atap dan bangunan depan hancur dan berterbangan.
Posisi Tasim yang saat itu berada di dalam rumah, tertimpa bangunan yang di hantam angin puting beliung pada waktu itu.
Terjadinya peristiwa itu pihak pemerintah Desa Tanjung Tiga berusaha untuk membantu pak tasim,lewat menghubungi serta meminta bantuan kepada pihak instansi terkait.
Menurut keterangan salah satu setap kesra pemdes tanjung Tiga Suherman,saat di mintai keterangan Selasa 29 Oktober 2024 lewat telpon menyampaikan,” saat terjadinya peristiwa Rumah pak Tasim terkena angin puting beliung, ada baik dari instansi maupun pemerintah yang membantu pak tasim,seperti pak camat Blanakan memberikan bantuan 1.500,000,Dinas sosial memberi bantuan sembako serta dari BPBD Kabupaten Subang juga memberikan bantuan Semen,termasuk kami dari pemerintah Desa Tanjung Tiga,tidak tinggal diam terus berupaya mencari bantuan untuk membereskan Rumah pak tasim,namun apalah daya sampai saat ini instansi terkait yang pada waktu itu menjanjikan sampai dengan saat ini belum juga ada realisasinya jelas Suherman pada Awak Media.
Sementara tasim ketika di mintai keterangan di kediamannya mengatakan,” emang betul apa yang di sampaikan pemerintah Desa,namun bantuan uwang dari pak camat yang sebesar (Satu Juta Lima Ratus ) itu di pake untuk berobat karna pada waktu itu saya tertimpa bangunan yang roboh,sedangkan bantuan Semen saya pergunakan untuk memelur lantai kamar dan dapur karna rumah saya sampai saat ini blm di pasang Asbes karna saya tidak mampu untuk membelinya,ini pun terpal yang saya pasang untuk atap rumah pemberian dari bantuan yang sekarang sudah mulai pada robek karna angin.saya hanyalah buruh tani yang tak seberapa upahnya,itupun kalau ada orang yang nyuruh,kalau tidak ada yang nyuruh saya diam ga ada kerjaan.
Harapan kami dari waktu yang sudah lama ini,saya selalu berdoa agar Allah yang maha kuasa mengirimkan malaikatnya untuk bisa membantu kesusahan saya dengan anak saya yang sampai saat ini rumah saya belum teratapi,saya sangat khawatir ketika nanti datang musim penghujan, saya dan anak saya akan tidur kedinginan karna rumah yang tanfa atap ucap Tasim dengan raut wajah kesedihan penuh harap ( Bebeng )