Keikhlasan Dari Kekalahan Yang Bermakna Dalam Kemenangan

Spread the love

Banten, elangmasnews.com,-Kemenangan dari kesadaran adalah kemenangan dalam cara berpikir bahwa hakikat hidup harus dimaknai dengan Ketuhanan, kemanusiaan dan keberadaan yang lebih baik dan bermutu mengartikan hablum minallah dan hablum minannas. Karena Tuhan jelas dan pasti menciptakan jagat raya dan makhluknya dengan konsepsi rahmatan lil alamin. Sehingga manusia layak disebut khalifatullah — wakil Tuhan — di bumi.

Karena itu seorang penyair sufi selalu menyanyikan syair pujiannya kepada Tuhan ekspresi dari puncak rasa syukur yang melampaui semua wujud ibadah dalam bentuk apapun tanpa pernah mempersoalkan keyakinan maupun kepercayaan orang lain dalam dialog dan bercengkrama dengan Tuhan.

Syair pujian penuh muatan syukur itu adalah ayat-ayat pilihan yang tertulis di langit yang ditiupkan angin dalam bisikan yang merdu disela hujan membasahi bumi. Lalu tetumbuhan pun bersaut takjub, tumbuh bersama bunga dan buahnya yang meranum menyegarkan daya pikir dan daya nalar yang sakral dalam sujud rindu segenap isi alam semesta, tanpa kecuali dirinya sendiri saat tafakur takjub menyebut nama besar yang tidak terbakar sampai sekecil atom yang terbelah oleh delapan penjuru angin.

Kesadaran terhadap semua pemberian Tuhan, kata Sri Eko Sriyanto Galgendu adalah tanggung jawab yang harus dan wajib dipertanggung jawabkan. Capaian pemahaman serupa Ini merupakan bagian dari laku spiritual. Sama halnya dengan kemampuan untuk menaklukkan ambisi dan hasrat pribadi melalui tahapan yang telah mencapai puncak dari hakekat puasa. Meski tidak untuk berada pada posisi serupa ini sungguh tidaklah gampang, namun dapat dilakukan oleh siapa saja yang berminat dan berniat untuk menggapainya.

Demikianlah tahapan hakikat dari makna puasa yang ada dalam semua ajaran dan tuntunan agama, untuk memahami dan menyadari batasan diri agar tidak berlebih kapasitas kemampuan serta hak yang boleh dan tidak boleh dilakukan agar tidak sampai menimbulkan kerugian bagi diri sendiri dan mungkin juga bagi orang lain. Sebab kewajiban itu tak boleh melampaui hak, dan hak itu sendiri tidak harus dinikmati setara dengan nilai kewajiban yang telah diberikan. Begitulah keikhlasan yang bisa membebaskan diri setiap orang yang menyadari dan memahami serta ikhlas melakukannya.(Red)


Spread the love

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!
Verified by MonsterInsights