KETUA DEWAN PAKAR DPP LSM ELANG MAS,ROF.DR.KH SUTAN NASOMAL,SH.MH, HIMBAU PRESIDEN RI BENDUNGAN CIAWI BOGOR AGAR DI EVALUASI MANFAATNYA
Bogor// Jawa Barat// elangmasnews.com- Bendungan Katulampa Kembali SIAGA 1 setelah hujan selama 6 jam mengguyur wilayah Bogor dan sekitarnya,curah hujan yang tinggi memang sering terjadi di Bogor dan Jawa Barat. Sehingga Pemerintah Pusat membangun dan meresmikan Bendungan Ciawi Bogor,dengan harapan bisa mencegah banjir di BOGOR dan ke DEPOK serta JAKARTA.
Bendungan Ciawi tersebut terletak di Desa Cipayung, Desa Gadog, dan Desa Sukakarya tepat nya berada di wilayah Kecamatan Megamendung serta Desa Kopo di wilayah Kecamatan Cisarua, Bogor,Jawa Barat.
Dikutip dari laman PUPR, pembangunan Bendungan Ciawi dilaksanakan sejak Desember 2016 dengan anggaran sebesar 798,70 Milyar. (
Minggu ( 02/03/2025) sekitar pukul 21.30 wib, Air Sungai Ciawi Bogor Kembali meluap,bendungan Katulampa Bogor yang menyalurkan air menuju Depok dan Jakarta dinyatakan SIAGA 1.
Dengan Kejadian tersebut,Prof.Dr.KH.Sutan Nasomal,SH,MH.menghimbau Kepada Presiden RI Jendral Prabowo Subianto agar DPR RI & Para pakar bendungan mengkaji ulang pembangunan BENDUNGAN CIAWI yang katanya mampu menanggulangi bencana banjir ke Bogor Depok Jakarta itu sudah layak apa belum
Sangat di sayangkan dengan anggaran PROYEK BENDUNGAN CIAWI BOGOR yang hampir tembus 800 milyar,namun ketika Bendungan Katulampa di uji tetap saja status nya SIAGA 1,sehingga harapan masyarakat yang ingin aman dari banjir pun sirna.
Sepertinya dalam membangun Bendungan Ciawi Pemerintah perlu melibatkan team ahli dari Belanda yang konon katanya memiliki ahli di bidang pembangunan BENDUNGAN,sekaligus untuk mengevaluasi apakah Bendungan Ciawi sudah sesuai dan mampu mengatasi Banjir di Bogor,karena Sungai Ciliwung hari ini meluap dan debit airnya sangat tinggi.
Baik BPK maupun KPK agar mengaudit Anggaran yang mencapai ratusan milyar yang digunakan untuk membangun bendungan ciawi tersebut apakah sudah tepat sasaran atau tidak,supaya kedepannya tidak saling tuduh dan saling curiga.
“Maka sudah sepatutnya para perencana dan Pelaksana pembangunan pada proyek bendungan harus hati hati dan tidak asal jadi ” Tutup Prof Sutan Nasomal.
( Tim/Red )