SUBANG,ElangMasNews.Com – Aksi demonstrasi kedua yang dilakukan ratusan warga Desa Legonkulon pada Kamis (10/10/2024) berlangsung ricuh.
Massa yang sudah kehilangan kesabaran merusak pagar kantor desa yang dijaga ketat oleh aparat kepolisian. Pagar besi itu kemudian diambil paksa dan dilemparkan ke sungai oleh para demonstran.
Aksi ini merupakan kelanjutan dari demonstrasi yang sebelumnya dilakukan pada Selasa, (27/8/2024), di mana warga dengan tegas menuntut Kepala Desa Legonkulon mundur dari jabatannya.
“Kami sudah muak dengan kelakuan Kepala Desa yang tidak amanah. Ini sudah kesekian kalinya dia melakukan kesalahan, dan kami tidak akan diam lagi,” ujar Gugun Gunawan, salah satu peserta aksi.
Dalam orasinya, warga menyampaikan berbagai alasan yang mendorong mereka untuk kembali melakukan aksi demo. Salah satu isu utama yang diangkat adalah dugaan pungutan liar (pungli) yang dilakukan oleh Kepala Desa, selain berbagai kesalahan administratif lainnya yang menurut warga sudah tidak bisa dibiarkan.
“Masalah pungli ini sudah terlalu lama terjadi, dan warga akhirnya tidak bisa bersabar lagi. Kami mau kejelasan, dan kami ingin pemimpin yang jujur dan bertanggung jawab,” tambah Gugun dengan suara lantang.
Tensi semakin memanas saat massa berusaha menerobos barikade polisi yang menjaga pintu masuk kantor desa. Ketegangan tidak dapat dihindari ketika massa berhasil merangsek masuk dan merusak pagar kantor desa. Dengan kekuatan massa yang besar, pagar besi tersebut diangkat dan dibuang ke sungai di dekat lokasi aksi.
Meskipun aparat kepolisian berusaha menjaga situasi tetap terkendali, aksi kekerasan tetap terjadi. Beberapa demonstran sempat terlibat adu dorong dengan pihak kepolisian, namun hingga berita ini diturunkan, tidak ada laporan korban luka yang serius.
Warga bertekad akan terus melakukan aksi hingga Kepala Desa Legon Kulon memenuhi tuntutan mereka untuk mundur.
“Ini belum berakhir, kami akan terus menuntut keadilan sampai suara kami didengar. Kami butuh perubahan, dan kami tidak akan berhenti sampai Kepala Desa itu turun dari jabatannya,” tegas Gugun.
Aksi ini mencerminkan ketidakpuasan warga terhadap kepemimpinan lokal yang dinilai tidak transparan dan tidak berpihak kepada masyarakat. Masyarakat berharap dengan adanya aksi ini, pemerintah daerah segera turun tangan untuk menyelesaikan konflik yang sudah berlarut-larut di Desa Legon Kulon.( Team RED)