Selain Buang Limbah B 3, Diduga Ratusan Sapi Ternak Di Subang milik PT Agrijaya Prima Sukses Terjangkit PMK.

Selain Buang Limbah B 3, Diduga Ratusan Sapi Ternak Di Subang milik PT Agrijaya Prima Sukses Terjangkit PMK.
Spread the love

Selain Buang Limbah B 3, Diduga Ratusan Sapi Ternak Di Subang milik PT Agrijaya Prima Sukses Terjangkit PMK.

Subang,Jawa Barat,-elangmasnews.com – Kabupaten Subang menghadapi ancaman ganda di sektor peternakan. Di tengah sorotan kasus limbah cair B3 dan kotoran sapi, kini muncul dugaan serius mengenai wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

Sejak awal tahun 2025, khususnya hingga Juni, PMK terus menyerang ternak di Subang. Tercatat hingga 6 Januari saja, 479 hewan, meliputi sapi dan kerbau, telah terjangkit virus ini.

Wabah tersebut meluas ke 30 desa di 16 kecamatan, Segalaherang menjadi salah satu Kecamatan yang terdampak sangat terparah, menyebabkan 7 sapi mati dan 6 lainnya terpaksa dipotong.

Data kasus yang terdeteksi ini diperkirakan masih belum mencakup seluruh sebaran PMK di lapangan. Terlebih, muncul dugaan kuat bahwa PT Agrijaya Prima Sukses (APS) di Segalaherang, salah satu kecamatan dengan kasus PMK terbanyak di Subang yang memiliki ratusan sapi yang juga terjangkit virus ini.

Situasi ini menambah daftar panjang persoalan yang membebani sektor peternakan di Subang.

Wabah PMK ini menjadi pengingat penting akan kerentanan sektor peternakan terhadap penyakit menular, yang tak hanya merugikan secara ekonomi tetapi juga berpotensi membahayakan kesehatan manusia.

Sebelumnya, PT Agrijaya Prima Sukses (APS) juga terlibat dalam kerusakan lingkungan sekirar pabrik,

Sebelumnya triberita.com dan elangmasnews.com pernah memberitakan PT Agrijaya Prima Sukses (APS)  telah membuang limbah b3 di sungai cinangka dan berdampak kepada lingkungan keselamatam jiwa wargasekitar kecamatan jalancagak dan segalaherang

Warga di Kecamatan Jalancagak dan Sagalaherang, Kabupaten Subang, Jawa Barat, kini dilanda keresahan serius. Sumber masalahnya adalah PT Agrijaya Prima Sukses (APS), sebuah perusahaan peternakan sapi perah yang berlokasi di Desa Curug Rendeng, Kecamatan Jalancagak.

Perusahaan ini dituding menjadi penyebab utama polusi bau busuk menyengat dan pencemaran Sungai Cinangka oleh limbah kotoran serta limbah cair dari ratusan sapi perah miliknya.

Bau busuk dan limbah cair ini, yang sudah berlangsung sejak PT APS berdiri 10 tahun lalu, sangat dirasakan oleh warga sekitar.

Dampak pencemaran yang dilakukan oleh PT APS ini sudah sampai ke telinga Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Subang.

Plt. Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Iwan Rudianto, mengonfirmasi kebenaran keluhan warga.

“Memang benar, keluhan warga sudah kita ketahui,” kata Iwan kepada Awak Media.

Ia menambahkan bahwa pihaknya sudah berulang kali melayangkan surat teguran kepada perusahaan tersebut, namun tidak ada respons positif.

“Pihak PT APS seperti tidak peduli surat teguran kami, bahkan terkesan membandel,” ungkap Iwan dengan nada kecewa.

Selain menimbulkan bau tak sedap, limbah PT APS juga memicu masalah kesehatan dan kerusakan lingkungan. Iwan Rudianto bahkan mendengar kabar adanya banyak warga yang menderita penyakit kulit akibat menggunakan air sungai yang tercemar limbah cair kotoran sapi tersebut.

Seorang warga berusia 60 tahun dari Kecamatan Ciater, yang sehari-hari mengandalkan air sungai untuk mencuci pakaian dan mandi, mengeluhkan kulitnya kini sering gatal-gatal.

“Air sungai sekarang tidak bisa digunakan, bau dan membuat kulit gatal-gatal,” ungkapnya.

Tak hanya itu, menurut dia, limbah cair yang diduga merupakan campuran limbah B3 dan kotoran sapi dari PT APS juga merusak perairan persawahan warga di Kampung Ciseti dan Desa Curug Agung.

Triberita.com mendapatkan data akurat mengenai Dokumen Evaluasi Lingkungan Hidup (DELH) milik PT APS.

Setelah dipelajari, dokumen tersebut menunjukkan banyak ketidaksesuaian, terutama terkait pengelolaan limbah padat, limbah cair atau B3, serta dampak polusi udara (bau busuk menyengat) di sekitar lingkungan di wilayah Curug Rendeng, bahkan hingga Kecamatan Sagalaherang.

Hingga berita ini ditayangkan, pihak PT Agrijaya Prima Sukses belum memberikan keterangan resmi terkait dugaan pencemaran limbah kotoran sapi ini.

Upaya konfirmasi yang dilakukan Triberita.com dan elangmasnews.com ke perusahaan hanya disambut oleh seorang penjaga satpam yang menyatakan bahwa pertemuan dengan direktur PT APS harus melalui janji terlebih dahulu.  (Hrn.Tim/Red)


Spread the love

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *