Staf Khusus Presiden Prof Boy Arsa Pacu Petani Lampung hasilkan Jagung dan Singkong berkwalitas

Spread the love

ElangMasNews.Com, Bandar Lampung – Petani di Lampung dipacu untuk menghasilkan jagung dan singkong yang berkualitas.

Salah satunya dengan memanen komoditi jagung dan singkong di Lampung dengan cukup usia.

Staf Khusus (Stafsus) Presiden Jokowi Prof IP Sudiarsa Boy Arsa dan sebagai Dewan pakar LSM ELANG MAS lah yang memacu petani di Lampung supaya menghasilkan jagung dan singkong berkualitas.

Prof Boy mengatakan, salah satu penyebab buruknya kualitas jagung Lampung adalah petani melakukan panen pada usia yang masih belum cukup umur.

Sehingga jagung belum masak secara fisiologis. Padahal idealnya rata-rata umur panen jagung di usia 120 hari.

Namun masih banyak petani yang panen di usia tanaman jagung baru 100 hari.

“Jadi hal inilah yang memicu rendahnya kualitas jagung di Lampung,” ungkap Boy saat memberi motivasi kepada para petani jagung dan singkong di Novotel, Sabtu (21/9/2024).

 

Prof Boy mengatakan, salah satu penyebab buruknya kualitas jagung Lampung adalah petani melakukan panen pada usia yang masih belum cukup umur.

Sehingga jagung belum masak secara fisiologis. Padahal idealnya rata-rata umur panen jagung di usia 120 hari.

Namun masih banyak petani yang panen di usia tanaman jagung baru 100 hari.

“Jadi hal inilah yang memicu rendahnya kualitas jagung di Lampung,” ungkap Boy saat memberi motivasi kepada para petani jagung dan singkong di Novotel, Sabtu (21/9/2024).

Disamping itu, kata Boy, perlakuan budidaya singkong di Lampung juga masih perlu ditingkatkan.

Salah satu upayanya dengan menggunakan pupuk yang selama ini belum menyesuaikan.

“Mungkin belum menggunakan dosis pemupukan dan komposisi yang tepat untuk jenis tanaman singkong,” kata senior patner Universal Institute of Profesional Management California ini.

 

Prof Boy mengatakan, salah satu penyebab buruknya kualitas jagung Lampung adalah petani melakukan panen pada usia yang masih belum cukup umur.

Sehingga jagung belum masak secara fisiologis. Padahal idealnya rata-rata umur panen jagung di usia 120 hari.

Namun masih banyak petani yang panen di usia tanaman jagung baru 100 hari.

“Jadi hal inilah yang memicu rendahnya kualitas jagung di Lampung,” ungkap Boy saat memberi motivasi kepada para petani jagung dan singkong di Novotel, Sabtu (21/9/2024).

Disamping itu, kata Boy, perlakuan budidaya singkong di Lampung juga masih perlu ditingkatkan.

Salah satu upayanya dengan menggunakan pupuk yang selama ini belum menyesuaikan.

“Mungkin belum menggunakan dosis pemupukan dan komposisi yang tepat untuk jenis tanaman singkong,” kata senior patner Universal Institute of Profesional Management California ini.

Apabila petani menggunakan pupuk yang direkomendasikan sesuai takaran, kata Boy, maka hasilnya akan lebih meningkat.

Sehingga imbasnya pada keuntungan yang dicapai, akan lebih maksimal lagi.

Boy menuturkan singkong industri yang dibudidayakan masyarakat Lampung seharusnya dipanen pada usia 9 bulan agar mencapai hasil volume maksimal.

“Potensi hasil panen dari varietas bibit yang mereka tanam bisa tembus dengan rata-rata 80 ton,” kata Boy.

Namun karena usia singkong yang belum cukup kemudian dipaksa panen, alhasil para petani hanya mendapatkan hasil kurang dari 50 ton. ( RED)


Spread the love

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!
Verified by MonsterInsights