Warga Lamongan Selatan Sambut Pembangunan Infrastruktur.
Lamongan // Elangmasnews.com – Warga Lamongan selatan patut bersiap menyambut babak baru pembangunan infrastruktur. Pasalnya, wilayah ini direncanakan akan dilintasi proyek besar Jalan Tol Tulungagung–Kediri–Babat sepanjang 134 kilometer.
Rencana tersebut bukan sekadar wacana, tapi tercantum dalam Rencana Umum Jaringan Jalan Nasional (RUJJN) 2020–2040 yang ditetapkan Kementerian PUPR dan juga dijelaskan dalam portal youtube Alim Traveling.
Tol ini akan melewati lima kabupaten, yakni Tulungagung (3 exit), Kediri (2 exit), Nganjuk (2 exit), Lamongan (3 exit), dan Tuban (1 exit). Di ujung selatan, tol akan terhubung dengan jalur Pacitan–Trenggalek–Tulungagung di Kecamatan Pakel, sementara di utara akan masuk jaringan tol Rembang–Tuban–Gresik melalui Widang, Tuban.
Bagi Lamongan, bila benar-benar terealisasi, keberadaan tol ini menjadi angin segar, khususnya untuk kawasan selatan yang selama ini tertinggal dari wilayah utara dan tengah. Tiga exit tol diproyeksikan akan dibangun di Kecamatan Sukorame, Kedungpring, dan Babat (sebelah timur Pasar Agrobis).
Selama ini, kawasan Lamongan selatan identik dengan wilayah perdesaan yang akses jalannya terbatas. Untuk menuju pusat ekonomi di Babat atau bahkan ke Jombang atau Surabaya, perjalanan sering terkendala kemacetan di Babat maupun Ploso, Jombang. Kondisi jalan kabupaten yang sempit juga sering membuat biaya logistik melonjak.
Dengan adanya tol, mobilitas dari selatan ke utara Jawa Timur akan jauh lebih singkat. Hasil bumi, ternak, maupun produk UMKM dari wilayah selatan bisa langsung mengalir ke pasar besar di Surabaya, Gresik, hingga Jakarta, karena juga terkoneksi dengan jalan tol trans Jawa.
Bagi petani, pedagang, maupun pelaku UMKM, ini artinya biaya angkut lebih murah dan pasar lebih mudah dijangkau. Kalau akses jalan bagus, pengiriman hasil panen tak lagi ribet. Harga jual bisa lebih bersaing.
Tol bukan hanya urusan jalan mulus. Ada sejumlah dampak ekonomi yang diperkirakan akan muncul:
Exit tol sering menjadi magnet pertumbuhan ekonomi. Rest area, kawasan pergudangan, hingga pasar modern berpotensi tumbuh di sekitar Sukorame, Kedungpring, dan Babat.
(Maspri)