Karawang — elangmasnews.com,-Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat dari Fraksi Partai Golkar, Sri Rahayu Agustina, menanggapi pernyataan seorang kader Partai Golkar asal Purwakarta, Sapei, yang menyebut dirinya tidak memperhatikan kader-kader partai di daerah tersebut. Menurut Sri, tuduhan tersebut tidak berdasar dan lebih bersifat sentimen pribadi semata.
Dalam pernyataan kepada media, Sri Rahayu membantah keras bahwa dirinya mengabaikan kader Golkar di Purwakarta. Ia menilai apa yang disampaikan oleh Sapei tidak melalui klarifikasi ataupun komunikasi yang benar dengan pihak-pihak terkait.
“Komunikasi saya dengan kader Golkar Purwakarta berjalan dengan baik. Tidak ada masalah. Kami saling menyapa, berdiskusi, bahkan menjalankan berbagai kegiatan bersama,” ujar Sri Rahayu, Senin (1/7/2025).
Ia menyayangkan sikap Sapei yang langsung melontarkan pernyataan di media tanpa terlebih dahulu mengonfirmasi atau mengajak berdialog. “Saya cukup kaget ketika membaca pernyataan tersebut. Harusnya, sebagai sesama kader, bisa mengedepankan komunikasi yang sehat. Jangan langsung menyampaikan tuduhan ke publik, apalagi tanpa dasar yang jelas,” lanjut Sri.
Sri juga mengungkapkan bahwa selama ini dirinya aktif melakukan kegiatan sosialisasi dan penyebarluasan informasi terkait program daerah (Sosper) di wilayah Purwakarta. Bahkan, ia mengaku telah berkolaborasi dengan sejumlah kader Golkar setempat dalam berbagai kesempatan.
“Beberapa kegiatan Sosper sudah dilaksanakan di Desa Kertajaya bersama Bu Lina, kader Golkar. Juga bersama anggota Fraksi Golkar Kang Karwita. Saya juga pernah satu kegiatan dengan Sekretaris Golkar yang kini menjabat Wakil Ketua DPRD Purwakarta, Kang Dias. Belum lagi kegiatan bersama pengurus kecamatan dan kader-kader lainnya,” jelasnya.
Menanggapi polemik ini, Ketua Ormas Markas Daerah (Mada) Laskar Merah Putih Jawa Barat, Abah Wandi Siroj, ikut angkat bicara. Ia menyayangkan pernyataan Sapei yang dinilainya terlalu berlebihan dan tidak pantas disampaikan di ruang publik.
“Terus terang saya geli membaca pemberitaan itu. Masalah ini sepele, hanya soal miskomunikasi. Harusnya cukup dibicarakan langsung dengan Bu Sri, selesai. Tidak perlu cuap-cuap di media. Jaga marwah organisasi,” kata Abah Wandi.
Abah juga mengimbau pimpinan Partai Golkar untuk bersikap bijak dan tidak mudah terpengaruh oleh pernyataan sepihak. Ia meminta agar ada langkah pembinaan terhadap kader yang menciptakan kegaduhan internal.
“Pimpinan partai perlu membina saudara Sapei agar membangun komunikasi yang baik sesama kader, bukan justru menyulut konflik internal. Jangan sampai persoalan pribadi justru mencoreng nama besar Partai Golkar,” tegas Abah.
Sri Rahayu sendiri menutup pernyataannya dengan menyampaikan terima kasih kepada Sapei atas masukannya, meskipun menegaskan bahwa tuduhan tersebut tidak benar.(Red)