SPM Sumsel Geruduk Kejati: Desak Usut Tuntas Dugaan Korupsi PMI Ogan Ilir dan Dinas Kesehatan OKI, Aktivis Akui Diancam Pejabat

SPM Sumsel Geruduk Kejati: Desak Usut Tuntas Dugaan Korupsi PMI Ogan Ilir dan Dinas Kesehatan OKI, Aktivis Akui Diancam Pejabat
Spread the love

Palembang, ElangMasNews.Com, 23Oktober 2025 — Aksi unjuk rasa yang digelar Serikat Pemuda dan Masyarakat Sumatera Selatan (SPM Sumsel) di depan Kantor Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sumatera Selatan berlangsung panas. Massa mendesak Kejati untuk mengusut tuntas dugaan korupsi di tubuh PMI Ogan Ilir serta penyimpangan anggaran di Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI). Selain itu, para aktivis juga mengungkap adanya dugaan intimidasi yang mereka alami.

SPM Sumsel datang membawa data dan fakta yang telah mereka kumpulkan, menyoroti sejumlah indikasi praktik korupsi yang dianggap telah merugikan masyarakat. Koordinator Lapangan SPM Sumsel, Yudi Kritis, menegaskan bahwa Kejati Sumsel harus berani mengusut aktor intelektual di balik kasus korupsi PMI Ogan Ilir yang diduga melibatkan pejabat tinggi daerah.

“Kasus PMI Ogan Ilir harus dibuka kembali! Kami menduga pelaku utama dalam kasus ini adalah Sekretaris PMI yang kini menjabat sebagai Kepala Dinas Pendidikan Ogan Ilir berinisial SYD. Kejati Sumsel harus berani memeriksa dan mengusut keterlibatan yang bersangkutan,” tegas Yudi di tengah orasi.

Dalam kesempatan yang sama, Koordinator Aksi SPM Sumsel, Yovi Meitaha, mengungkap adanya dugaan kegiatan fiktif di Dinas Kesehatan OKI. Ia bahkan mengaku mendapat ancaman langsung dari pejabat yang bersangkutan seusai acara paripurna DPRD OKI.

“Kami menduga kegiatan fiktif di Dinas Kesehatan OKI dilakukan di salah satu hotel di Palembang. Lebih parahnya lagi, saya pernah diancam oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten OKI seusai rapat paripurna DPRD OKI. Saat itu, beliau merangkul saya dan berkata, ‘Kau kulanjakan, kusuruh orang,’” ungkap Yovi dengan nada geram.

Pernyataan Yovi tersebut sontak membuat suasana aksi semakin panas. Para peserta aksi menilai bahwa ancaman terhadap aktivis merupakan bentuk upaya pembungkaman terhadap suara kritis masyarakat. SPM Sumsel menegaskan tidak akan gentar menghadapi intimidasi dan akan terus memperjuangkan keadilan.

Baca Juga  RDP OKU: Proses PAW Kades Tanjung Kemala Dievaluasi

“Kami tidak akan mundur selangkah pun. Kami akan terus berjuang sampai keadilan ditegakkan. Kami meminta perlindungan hukum dari pihak kepolisian dan Kejati Sumsel,” lanjut Yovi dengan tegas.

Budi Rizkianto, Koordinator Lapangan lainnya, menambahkan bahwa Kejati Sumsel tidak boleh hanya fokus pada dugaan korupsi, tetapi juga harus mengusut dugaan intimidasi terhadap aktivis. “Kami berharap Kejati Sumsel juga menindaklanjuti laporan intimidasi terhadap rekan kami. Kalau minta bukti, 24 jam kami siap datang ke Kejati Sumsel!” ujar Budi menantang.

Sebagai penutup aksi, SPM Sumsel menyampaikan lima pernyataan sikap, yaitu:

1. Mendesak Kejati Sumsel untuk membuka kembali kasus PMI Ogan Ilir dan mengusut tuntas aktor intelektual yang terlibat.

2. Mendesak Kejati Sumsel untuk memeriksa dugaan penyimpangan anggaran di Dinas Kesehatan OKI serta pihak-pihak terkait.

3. Mengecam segala bentuk intimidasi dan ancaman terhadap aktivis antikorupsi.

4. Meminta perlindungan hukum dari pihak kepolisian dan Kejati Sumsel bagi aktivis yang terancam.

5. Mengajak seluruh masyarakat Sumatera Selatan untuk bersatu melawan korupsi dan mendukung penegakan hukum.

 

Aksi SPM Sumsel di depan Kejati Sumsel menjadi simbol perlawanan terhadap korupsi dan segala bentuk intimidasi yang menghalangi penegakan hukum. Masyarakat Sumatera Selatan kini menanti langkah tegas Kejati dalam menindaklanjuti laporan tersebut dan membuktikan komitmen nyata dalam pemberantasan korupsi serta perlindungan terhadap aktivis.

(Wan)
*EMN.Tim*.

 


Spread the love

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *