Sosok Bunda Eka, Seorang Pemimpin yang Menyulut Cahaya Jurnalisme dari Subang hingga Penjuru Negeri

Sosok Bunda Eka, Seorang Pemimpin yang Menyulut Cahaya Jurnalisme dari Subang hingga Penjuru Negeri
Spread the love

Sosok Bunda Eka, Seorang Pemimpin yang Menyulut Cahaya Jurnalisme dari Subang hingga Penjuru Negeri

JAKARTA, Selasa, 24 Juni 2025 – Di tengah hiruk pikuk informasi yang tak henti, ada sebuah kisah inspiratif yang patut kita renungkan, tentang seorang perempuan dengan hati seluas samudra dan dedikasi tak terbatas.

Bunda Eka, nama yang akrab di telinga insan pers, perempuan tangguh kelahiran Subang, Jawa Barat, bukan sekadar pimpinan Bidik Ekspres. Ia adalah lentera yang tak pernah lelah menyulut api semangat para jurnalis di berbagai pelosok negeri.

Bukan karena ingin dikenal atau dipuji, melainkan murni dari lubuk hatinya yang terdalam, Bunda Eka telah mencurahkan seluruh cintanya pada dunia jurnalistik.

Ia percaya, setiap individu memiliki potensi untuk menjadi pembawa kebenaran, dan dengan sabar, ia memahat permata-permata ini, satu demi satu, tanpa mengharapkan imbalan.

Ilmu dan pengalamannya dibagikan secara gamblang, seolah ia ingin memastikan bahwa cahaya kebenaran akan terus benderang melalui tangan-tangan para muridnya.

Yang membuat sosoknya semakin istimewa adalah ketulusannya dalam berbagi ilmu. Tak sekalipun terdengar keluhan dari bibirnya saat ia mengajarkan seluk-beluk dunia jurnalistik kepada siapapun, tanpa memandang latar belakang.

Dari teknik wawancara lapangan yang mendalam, seni investigasi untuk membongkar fakta tersembunyi, hingga cara menulis rilis berita yang sesuai dengan kaidah jurnalistik, semua ia ajarkan dengan penuh kesabaran dan keikhlasan. Ia adalah guru sejati yang tak pernah berhenti membimbing.

“Melihat Bunda Eka adalah melihat ketulusan yang sesungguhnya. Beliau bukan hanya mengajar, tetapi juga menginspirasi kami untuk mencintai profesi ini dengan sepenuh jiwa,” tutur salah seorang jurnalis yang merasakan sentuhan tangannya.

Seringkali, di balik ketegasannya, kami merasakan kasih seorang ibu yang ingin anak-anaknya tumbuh menjadi pribadi yang jujur dan berani. Prinsip terpenting yang selalu ia tanamkan kepada murid-muridnya adalah keberanian.

“Jangan pernah takut untuk mengungkap suatu kebenaran yang sengaja ditutupi, selagi kita punya data-data yang cukup, jangan ragu!” Begitulah pesannya yang selalu menggema, membentuk mental jurnalis yang pantang menyerah dalam mencari dan menyuarakan kebenaran, sesuai dengan kode etik jurnalistik yang ia junjung tinggi.

Selain pengabdiannya di dunia pers, Bunda Eka juga dikenal aktif dalam berbagai kegiatan sosial. Hatinya yang peka terhadap lingkungan sekitar mendorongnya untuk terlibat dalam inisiatif kemanusiaan.

Ini menunjukkan bahwa nilai-nilai empati dan kepedulian tidak hanya terbatas pada pemberitaan, tetapi juga meresap dalam setiap langkah hidupnya.

Ia adalah teladan nyata bahwa seorang pemimpin tidak hanya memikirkan kemajuan institusi, tetapi juga kesejahteraan masyarakat.

Di bawah naungan Bidik Ekspres, banyak tunas-tunas jurnalisme bermekaran, menyebarkan harumnya informasi yang akurat dan berimbang.

Alumni-alumni yang kini tersebar di berbagai media besar adalah saksi bisu dari sentuhan tangan dingin Bunda Eka, yang dengan penuh kasih membentuk mereka menjadi jurnalis berkelas, bukan hanya dalam keterampilan, tetapi juga dalam hati dan keberanian.

“Profesi ini adalah anugerah. Kita adalah mata dan telinga masyarakat, dan di pundak kita ada tanggung jawab besar untuk menyuarakan kebenaran,” ungkap Bunda Eka dengan mata berbinar.

Saya hanya berharap, apa yang kami ajarkan di sini bisa menjadi bekal bagi mereka untuk terus menjaga martabat profesi ini, di manapun mereka berada. Dan jangan lupa, jurnalis sejati juga adalah bagian tak terpisahkan dari masyarakat, yang peduli pada sesama, Tegasnya

Perjalanan Bunda Eka adalah pengingat bahwa kepemimpinan sejati lahir dari hati yang tulus, dari gairah yang membara untuk sebuah tujuan mulia, dan dari keberanian untuk berdiri tegak demi kebenaran.

Ia bukan sekadar pimpinan perusahaan, melainkan seorang Bunda yang telah mengabdikan hidupnya untuk menyemai bibit-bibit jurnalisme berkualitas, memastikan obor kebenaran tak pernah padam di bumi pertiwi, sambil tak henti mengulurkan tangan untuk kemanusiaan. (**)


Spread the love

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *