Kediri – elangmasnews.com,-Persaudaraan Cinta Tanah Air Indonesia (PCTAI) Jawa Timur menggelar Ruwatan Negara Republik Indonesia di Situs Pojok Dalem, Kediri. Acara yang berlangsung selama dua hari ini menjadi momentum penegasan sejarah, bahwa 17 Agustus 1945 merupakan hari kemerdekaan Bangsa Indonesia, sedangkan 18 Agustus 1945 adalah hari berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Deklarasi ini ditegaskan langsung oleh para tokoh, budayawan, wakil pemerintah, hingga jajaran TNI-Polri yang hadir. Menurut Pemrakarsa PCTAI, selama 80 tahun bangsa Indonesia kerap keliru menempatkan makna kemerdekaan, sehingga momentum ruwatan ini diharapkan mampu meluruskan serta memperkuat kesadaran kebangsaan.
Purnawirawan Angkatan Darat, Jenderal Sulimin, yang turut hadir, menilai ruwatan tersebut sebagai perhelatan terbesar yang pernah ia saksikan. Ia berharap PCTAI dapat terus menjadi perekat persatuan antarumat beragama di Indonesia.
Sementara itu, perwakilan DPC PCTAI Jember menegaskan, ruwatan ini menjadi simbol pelepasan bangsa dari berbagai propaganda yang mengancam persatuan. “Dengan ruwatan RI ini, NKRI akan tetap jaya, bersatu, dan tata tentrem,” ujarnya.
Acara ruwatan diawali dengan pagelaran wayang Purba oleh Mbah Gandrung yang turun dari Gunung Wilis dan berpawai menuju Situs Pojok Dalem, diiringi budayawan Majapahit dari Mojokerto dan Kediri, serta pengawalan Kapolres Kediri.
Kegiatan ditutup dengan diskusi kebangsaan yang menghadirkan tokoh-tokoh nasional bersama jajaran Shiddiqiyyah, Persaudaraan Cinta Tanah Air Indonesia, dan masyarakat.(Red)