Rapat Paripurna DPRD Subang Dikejutkan Aksi Walk Out Fraksi NasDem Tuntut Kesejahteraan Penyandang Disabilitas.

Rapat Paripurna DPRD Subang Dikejutkan Aksi Walk Out Fraksi NasDem Tuntut Kesejahteraan Penyandang Disabilitas.
Spread the love

Rapat Paripurna DPRD Subang Dikejutkan Aksi Walk Out Fraksi NasDem Tuntut Kesejahteraan Penyandang Disabilitas.

Subang, Jawa Barat,-elangmasnews.com Suasana Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Subang sore ini mendadak memanas. Pembacaan Nota Pengantar Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Subang 2025-2029 diwarnai aksi walk out mengejutkan oleh sejumlah anggota DPRD dari Fraksi NasDem.

Momen dramatis ini sontak menyita perhatian publik dan memicu tanda tanya besar terkait arah kebijakan pemerintah daerah ke depan

Penyebab Walk Out: Kekecewaan Mendalam Terhadap Nasib Penyandang Disabilitas

Aksi walk out yang menggemparkan ini bukan tanpa alasan. Ketua Fraksi NasDem, Hafil Gaputra Sanjaya, dengan tegas mengungkapkan kekecewaannya yang mendalam.

Menurutnya, keputusan walk out adalah bentuk konsistensi fraksinya terhadap pandangan umum yang telah disampaikan sebelumnya.

“Yang menjadi dasar kami dari Fraksi NasDem adalah konsisten atas pandangan umum kami terhadap Raperda ini. Kami mengusulkan agar penyandang disabilitas mendapatkan insentif setiap bulannya, berapapun nominalnya,” ujar Hafil dengan nada kecewa.

Ia menegaskan, bahwa hingga saat ini, pemerintah dinilai belum hadir secara nyata untuk menyejahterakan para penyandang disabilitas.

Ironisnya, usulan mulia dari Partai NasDem ini justru dicoret saat harmonisasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

Usulan insentif bulanan diganti dengan pemberian alat bantu seperti alat pendengar, kursi roda, atau makanan.

Data Miris dan Tanggung Jawab Pemerintah yang Dipertanyakan

“Padahal, jika dilihat dari data Dinas Sosial Kabupaten Subang, jumlah penyandang disabilitas permanen seperti tuna netra dan cacat permanen tidak kurang dari 4.000 jiwa. Sedangkan secara keseluruhan, total penyandang disabilitas mencapai 9.000 jiwa!” seru Hafil.

“Bayangkan, dengan jumlah sebanyak itu penyandang disabilitas yang seharusnya menjadi tanggung jawab pemerintah untuk hadir di tengah kesusahan mereka, kini malah ditolak oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Kami Fraksi NasDem Subang sangat kecewa!” ujarnya menambahkan.

Pernyataan ini sontak memantik pertanyaan besar mengenai komitmen pemerintah daerah dan provinsi dalam menjamin kesejahteraan kelompok rentan.

Tanggapan Wakil Bupati : Dinamika Politik Biasa Saja

Menanggapi aksi walk out yang membuat gempar ini, Wakil Bupati Subang, H. Agus Maskur Rosadi, berusaha menenangkan situasi.

“Hal itu merupakan dinamika politik biasa saja,” ujarnya singkat.

Terkait usulan Fraksi Partai NasDem mengenai insentif Rp 2 juta per bulan bagi penyandang disabilitas, Wakil Bupati menjelaskan bahwa usulan tersebut sudah melalui harmonisasi oleh DPRD ke Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

“Dan dicoret, diganti dengan bantuan berupa alat pendengar atau sejenis lainnya, juga untuk kebutuhan makan,” pungkas Wabup.

Meski demikian, pernyataan Wakil Bupati ini seperti belum sepenuhnya meredakan kekecewaan Fraksi NasDem yang bersikeras memperjuangkan hak-hak penyandang disabilitas di Kabupaten Subang.

Akankah insiden walk out ini memicu perubahan signifikan dalam Raperda RPJMD? Publik menanti jawaban dan komitmen nyata dari para pemangku kebijakan. (Hrn/Tim)


Spread the love

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *