Gowa, Sulawesi Selatan Elangmas news.com,- Putera Mahkota Kerajaan Gowa, Andi Muhammad Imam Daeng Situju bin Andi Kumala Idjo Daeng Sila Kareng Lembang Parang Sultan Malikussaid II Batara Gowa III, menegaskan pentingnya menjaga keseimbangan antara kebebasan berpendapat dengan keamanan serta ketertiban masyarakat. Hal itu ia sampaikan di hadapan para aktivis mahasiswa dari Cipayung Plus Gowa yang terdiri dari IMM, BMI, SAPMA, Pemuda Katolik, PMKRI, HMI, dan GMNI di Bontomarannu, Kabupaten Gowa, Selasa (2/9/2025).
Putera Mahkota menyatakan dirinya mendukung sepenuhnya hak mahasiswa dalam menyampaikan pendapat, sesuai amanat Undang-Undang No. 9 Tahun 1998. Ia menilai, kepedulian pemuda terhadap berbagai isu lokal maupun nasional merupakan bentuk tanggung jawab moral terhadap arah kebijakan penyelenggara negara.
“Saya sangat menghargai kebebasan berpendapat di muka umum, karena itu merupakan hak konstitusional. Saya juga berterima kasih atas keprihatinan mahasiswa terhadap isu-isu yang terjadi belakangan ini, baik di tingkat lokal maupun nasional,” ujarnya.
Sebagai pewaris tahta Kerajaan Gowa, ia menekankan agar mahasiswa tetap netral, santun, dan menjaga marwah daerah yang dikenal sebagai tanah mulia dan bersejarah. Menurutnya, aspirasi yang disampaikan dengan damai akan lebih didengar oleh pemerintah maupun masyarakat.
“Pemuda harus dirangkul demi tersampaikannya aspirasi masyarakat, sebab di tangan para pemudalah perubahan dan perbaikan bangsa dapat diwujudkan. Namun saya juga berpesan, jangan sampai perjuangan ini mencederai kedamaian masyarakat, pemerintah, maupun Kerajaan Gowa,” imbuhnya.
Putera Mahkota juga mengutuk keras tindakan penjarahan dan provokasi destruktif yang kerap menodai aksi demonstrasi. Ia menegaskan bahwa langkah semacam itu hanya akan merusak kohesi sosial serta mengganggu ketenteraman publik.
Lebih lanjut, ia menekankan keselamatan mahasiswa sebagai “Agent of Change” harus menjadi prioritas utama dalam setiap penyampaian aspirasi. Ia mengingatkan agar gerakan mahasiswa tidak dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang ingin mengambil keuntungan pribadi dari kekacauan.
“Kalian adalah agen perubahan sekaligus kontrol publik. Jaga gerakan kalian agar tidak ditunggangi kepentingan tertentu. Keselamatan kalian harus diutamakan,” tegasnya.
Di akhir pesannya, Putera Mahkota mengajak seluruh stakeholder untuk membuka ruang dialog dan memberikan dukungan kepada mahasiswa maupun pemuda. Menurutnya, cara terbaik merawat demokrasi adalah dengan mengedepankan pendekatan persuasif dan dialog yang sehat.
“Rangkul dan support mahasiswa sebagai generasi penerus perjuangan bangsa. Itulah contoh terbaik dalam merawat demokrasi yang sehat, bermartabat, dan berkeadaban,” pungkas Andi Imam Daeng Situju.
Penulis: ( Tim/ Red ).