PSHT TEGAK BERDIRI: Satu-satunya Perguruan Pencak Silat yang Diakui di Upacara Sumpah Pemuda Surabaya 2025
SURABAYA, Elangmasnew.com – 28 Oktober 2025 – Di tengah gema peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-97, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menggelar upacara kehormatan di Halaman Balai Kota. Acara yang berlangsung khidmat pada Selasa pagi (28/10), pukul 07.30 WIB, ini menjadi momen refleksi kebangsaan dan persatuan.
Upacara tersebut dihadiri oleh Wakil Walikota Surabaya beserta jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompimda), serta perwakilan berbagai Organisasi Kepemudaan (OKP) dan Organisasi Kemasyarakatan (Ormas).
Dalam barisan peserta yang beragam tersebut, perhatian tertuju pada kehadiran tunggal dari dunia persilatan: Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Cabang Surabaya.
Kehadiran PSHT bukan sekadar partisipasi, namun menjadi catatan penting karena merupakan satu-satunya organisasi pencak silat yang secara resmi diundang oleh Pemkot Surabaya. Hal ini secara implisit menegaskan pengakuan dan legitimasi legalitas organisasi tersebut oleh pemerintah daerah.
Wakil Ketua Cabang PSHT Surabaya, Kang Mas Charibowo, yang mewakili Ketua Cabang, Kang Mas Agus Sugiono, menyatakan kehadiran ini sebagai wujud komitmen ganda.
“Kehadiran kami adalah wujud nyata komitmen PSHT untuk terus menjaga persatuan, berkontribusi positif bagi Kota Surabaya, sejalan dengan semangat Sumpah Pemuda. Lebih dari itu, ini juga merupakan pengakuan resmi dari negara—melalui pemerintah kota—atas legalitas organisasi kami,” tegas Kang Mas Charibowo.
Partisipasi PSHT yang berdiri sejajar dengan pilar-pilar kepemudaan dan kemasyarakatan lainnya memperkuat posisi pencak silat sebagai warisan budaya yang memiliki peran sentral dalam pembentukan karakter dan nasionalisme generasi muda.
PSHT membuktikan diri bukan hanya sebagai wadah olahraga dan spiritual, tetapi juga sebagai kekuatan integral dalam pembangunan bangsa.
Upacara Sumpah Pemuda berjalan lancar dan penuh makna, diakhiri pada pukul 09.00 WIB, dengan harapan semangat persatuan yang diikrarkan pada 1928 akan terus hidup di jantung Kota Pahlawan. (*)












