Penggusuran di Ciater Subang Berujung Maut, Empat Orang Terserang Mental, Ada Yang Meninggal. 

Penggusuran di Ciater Subang Berujung Maut, Empat Orang Terserang Mental, Ada Yang Meninggal. 
Spread the love

Penggusuran di Ciater Subang Berujung Maut, Empat Orang Terserang Mental, Ada Yang Meninggal.

Subang,Jawa Barat,-Elangmasnews.com Penggusuran di wilayah Ciater, Subang Jawa Barat yang terjadi pada hari Jumat (8/8/2025) hingga hari ini berita diturunkan, menimbulkan duka mendalam bagi warga. Seorang warga, Rahmat Iqbal, mengungkapkan kekecewaannya atas insiden tersebut.

Menurutnya, penggusuran yang dilakukan dengan alat berat membuat warga tidak bisa menolak.

Rahmat Iqbal, yang juga merupakan penghuni jongko (bangunan semi permanen/warung), menceritakan kronologi kejadian.

Setelah alat berat datang, sejumlah insiden memilukan terjadi berulang-ulang.

“Mungkin anaknya juga kena mental kayaknya pak, ya lihat alat berat kan langsung garuk-garuk gitu aja kan,” ujarnya.

Akibat dari penggusuran ini, tercatat ada sejumlah korban. Pada hari Jumat, satu orang penghuni meninggal dunia. Selain itu, dua orang lainnya langsung dilarikan ke rumah sakit karena diduga mengalami tekanan mental akibat kejadian tersebut dan akhirnya meninggal di Rumah sakit.

Tragedi kembali terjadi pada pagi hari saat  Triberita.com mewawancarai Iqbal berlangsung. Seorang anak dari korban penggusuran meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas.

Menurut Rahmat Iqbal, anak tersebut mengalami syok setelah rumahnya dihancurkan menilihat orang tuanya menangis, yang kemungkinan besar mempengaruhi mentalnya. Anak tersebut merupakan anak dari korban penggusuran.

Rahmat Iqbal menyampaikan bahwa penggusuran ini menyisakan kekecewaan yang sangat mendalam. Banyak warga kehilangan tempat tinggal dan bingung harus kemana.

Mereka terpaksa membangun gubuk-gubuk darurat karena tidak memiliki uang untuk pindah ke tempat lain. Rahmat Iqbal membantah tuduhan bahwa semua pemilik jongko adalah orang kaya.

Ia menegaskan bahwa sebagian besar warga di sana tidak memiliki uang dan tinggal di tanah negara karena tidak memiliki pilihan lain.

Meskipun mendapat perundungan, Rahmat Iqbal menyatakan akan terus berjuang untuk memperjuangkan hak-hak saudara dan rekan-rekannya.

“Silakan saya dibully pak, yang pasti saya berjuang sekuat sekemampuan saya pak untuk warga Ciater,” tegasnya.
(Hrn.Tim/Red)


Spread the love

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *