Penataan Kota Gusur Pedagang Kecil Di Ciater Subang, Dinilai Abaikan Hati Nurani.
Subang, -Elangmasnews.com – Rencana penataan kawasan Ciater, Kabupaten Subang, yang berujung pada penggusuran warung-warung pedagang kecil, menuai kritik dan keprihatinan dari berbagai pihak.
Penggusuran yang terjadi pada 11 Agustus 2025 ini dianggap sebagai tindakan yang mengabaikan nasib masyarakat kecil.
Mantan anggota DPRD Kabupaten Subang, Novaza Shinta Narwasthu, menyayangkan penggusuran tersebut. Menurutnya, pemerintah seharusnya tidak gegabah dalam melakukan penggusuran, melainkan harus ada perencanaan yang matang.
Ia menekankan pentingnya menyediakan lokasi relokasi yang layak bagi para pedagang sebelum melakukan tindakan penggusuran.
“Hati nurani itu bahasa ketuhanan, tapi kita tidak bisa menghindari kebijakan pemerintah,” ujarnya.
Dampak Sosial dan Ekonomi
Pedagang di kawasan tersebut telah berjualan sejak Novaza Shinta Narwasthu masih kecil. Keberadaan mereka dinilai sangat bermanfaat, tidak hanya dari segi ekonomi, tetapi juga kemanusiaan.
Warung-warung tersebut menjadi tempat bantuan utama bagi pengendara mobil dan motor yang mengalami masalah di jalan.
Mereka juga berkontribusi pada penerangan jalan, terutama di jalur yang panjang dan rawan kejahatan. Tanpa adanya pedagang, jalan menjadi sepi dan berpotensi meningkatkan kriminalitas.
Penggusuran ini juga berdampak besar pada sosial ekonomi masyarakat. Bagi banyak pedagang, berjualan di sana adalah satu-satunya sumber penghasilan mereka.
Novaza menegaskan bahwa pemerintah perlu memperhatikan semua lapisan masyarakat, baik yang berpenghasilan tinggi, menengah, maupun bawah.
Pemerintah Dinilai Kurang Perencanaan
Novaza Shinta Narwasthu mengungkapkan bahwa saat ia menjabat sebagai anggota DPRD Subang, tidak ada rencana relokasi yang pernah dibahas.
Ia menilai pemerintah sebelumnya menganggap kawasan tersebut sudah rapi karena keberadaan pedagang tidak mengganggu lalu lintas.
“Kita tidak bisa menahan masyarakat kecil untuk memperjuangkan penghidupan,” tegasnya.
Ia berharap pemerintah tetap memperhatikan aspek kemanusiaan dalam setiap program pembangunan. (Hrn.Tim/Red)