Penasehat Spiritual DPP LSM Elang Mas: Teknis Pelaksanaan MBG Perlu Dievaluasi, Penentu Kebijakan Patut Mundur

Penasehat Spiritual DPP LSM Elang Mas: Teknis Pelaksanaan MBG Perlu Dievaluasi, Penentu Kebijakan Patut Mundur
Spread the love

Banten,Elangmasnews.com,Penasehat Spiritual Dewan Pimpinan Pusat (DPP) LSM Elang Mas, Jacob Ereste, menilai teknis pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di sejumlah daerah masih jauh dari profesional dan harus segera dievaluasi. Menurutnya, berbagai kasus keracunan yang terjadi belakangan ini membuktikan adanya kesalahan mendasar dalam pengelolaan program.

Jacob menegaskan, program MBG seharusnya dijalankan dengan orientasi sosial, bukan sekadar mencari keuntungan. Namun kenyataannya, pelaksanaannya cenderung dilakukan secara serampangan demi mengejar untung, sehingga mengorbankan kualitas dan keselamatan penerima manfaat, yakni para siswa.

“Laporan Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Nanik S. Deyang, yang hanya memohon maaf atas kejadian tragis itu, seharusnya disertai dengan pengunduran diri. Itu bentuk tanggung jawab moral dan menebus kesalahan yang sangat serius,” ujar Jacob, Senin (29/9/2025).

Menurutnya, teknis pelaksanaan MBG seharusnya melibatkan pihak sekolah bersama perangkat desa hingga kecamatan, dengan menunjuk tim relawan independen yang mengedepankan pengabdian sosial. Dengan cara itu, kontrol bisa dilakukan secara bersama-sama sehingga kualitas makanan dapat terjaga.

Jacob menyoroti sejumlah kejanggalan dalam pelaksanaan MBG, mulai dari penggunaan bahan makanan yang kedaluwarsa hingga penyajian yang tidak layak. Bahkan di beberapa sekolah, pihak penyelenggara memaksa murid dan guru mengumpulkan kembali peralatan makan untuk dipakai ulang, yang justru merugikan sekolah dan mengganggu proses belajar mengajar.

Ia menambahkan, sejak awal dirinya sudah mengusulkan agar pengelolaan MBG dilakukan oleh masyarakat sekitar sekolah dengan supervisi pemerintah. Cara ini dinilai lebih efektif karena warga memiliki kepedulian langsung terhadap anak-anak penerima manfaat.

Sebagai alternatif lain, Jacob menyebutkan usulan dari Atlantika Institut Nusantara agar dana MBG disalurkan langsung kepada orang tua siswa. Dengan demikian, orang tua dapat menyiapkan bekal sesuai menu bergizi yang ditentukan pemerintah, sekaligus menekan potensi penyalahgunaan anggaran.

Baca Juga  Bara Makassar Sampaikan Duka Cita Atas Meninggalnya Ibunda Direktur PT Gempar Sumatera Indonesia

“Tujuannya sederhana: anak-anak sehat dan bergizi sehingga siap menerima pelajaran, sementara guru pun mendapatkan kondisi yang layak untuk mengajar. Jangan sampai murid bergizi, tapi gurunya kekurangan gizi,” pungkas Jacob.

*( Pewarta: TimRed )*.
EMN.


Spread the love

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *