Penasehat Spiritual DPP LSM ELANG MAS, Jacob Ereste: Budaya Dialog Terbuka Pemerintah Bersama Rakyat Perlu Diperluas untuk Menemukan Solusi & Jalan Keluar dari Masalah

Penasehat Spiritual DPP LSM ELANG MAS, Jacob Ereste: Budaya Dialog Terbuka Pemerintah Bersama Rakyat Perlu Diperluas untuk Menemukan Solusi & Jalan Keluar dari Masalah
Spread the love

Cilandak, Elangmasnews.com,13 September 2025 – Penasehat Spiritual DPP LSM Elang Mas, Jacob Ereste, menegaskan pentingnya memperluas budaya dialog terbuka antara pemerintah dan rakyat. Menurutnya, keterbukaan Presiden Prabowo Subianto menerima masukan dari Gerakan Nurani Bangsa menjadi sinyal kuat bahwa pemerintah serius mengikutsertakan seluruh elemen bangsa dalam upaya membangun kembali Indonesia.

Dialog terbuka ini, lanjut Jacob, harus menyentuh isu-isu fundamental seperti moral, kebangsaan, pendidikan, generasi muda, serta reformasi menyeluruh di tubuh lembaga negara. Ia menilai reshuffle kabinet yang telah dilakukan Presiden Prabowo baru langkah awal, dan masih diperlukan pembersihan lebih lanjut terhadap pejabat publik yang menyimpan beban masa lalu.

Menurut Jacob, “bersih-bersih” dalam jajaran pemerintahan adalah keharusan agar beban berat negara bisa dijalankan dengan lebih mulus demi kemaslahatan rakyat. Ia mengingatkan bahwa rekonsiliasi moral bangsa sudah lama digaungkan melalui Gerakan Moral Rekonsiliasi Indonesia (GMRI), karena kerusakan tata kelola negara, hukum, dan peradilan telah membuka ruang besar bagi mafia politik, ekonomi, dan hukum untuk menggerogoti kekayaan negara.

Ia menyampaikan, keinginan pemerintah untuk mendengar suara hati rakyat adalah tanda keseriusan Presiden Prabowo membenahi kondisi ketatanegaraan. Namun, keberhasilan upaya tersebut sangat bergantung pada partisipasi aktif seluruh kekuatan rakyat agar tercapai kesejahteraan yang berkeadilan bagi seluruh bangsa Indonesia.

Jacob juga menyinggung bahwa dialog dengan tokoh Gerakan Nurani Bangsa berhasil meredakan keresahan dan amarah rakyat yang sempat meledak dalam aksi unjuk rasa pada 25 Agustus hingga 3 September 2025. Keakraban Presiden dengan tokoh bangsa dinilai menyejukkan, meskipun masih dibutuhkan keterlibatan seniman, budayawan, dan tokoh pergerakan lainnya untuk melengkapi komitmen kebangsaan.

Bagi Jacob, dialog terbuka Presiden merupakan simbol keterbukaan pemerintah terhadap suara rakyat yang selama ini tersumbat. Ia mengingatkan bahwa kemarahan rakyat bisa kembali muncul bila aspirasi mereka hanya dianggap angin lalu. Apalagi, kepercayaan terhadap DPR RI dinilai semakin merosot karena para anggota parlemen lebih sibuk dengan urusan partai dibanding memperjuangkan rakyat.

Oleh sebab itu, Jacob mendorong agar Presiden Prabowo melanjutkan dialog dengan berbagai tokoh lintas bidang untuk menyelaraskan langkah dan memaksimalkan sinergi. Hal ini dinilai penting agar percepatan perubahan menuju Indonesia yang lebih baik bisa segera terwujud sebelum memasuki era Indonesia emas 2045.

“Budaya dialog terbuka ini jangan berhenti hanya pada simbol, tetapi harus dijadikan tradisi politik dan pemerintahan. Dengan begitu, setiap kebuntuan dapat dicari jalan keluarnya bersama, antara pemerintah dan rakyat,” tegas Jacob Ereste menutup pernyataannya.

Penulis : TimRed.

 

 


Spread the love

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *