Ogan Ilir Bangkit? Warga Nilai Hanya Manis di Slogan, Pahit di Jalan

Ogan Ilir Bangkit? Warga Nilai Hanya Manis di Slogan, Pahit di Jalan
Spread the love

Ogan Ilir, ELANGMASNEWS.COM,- Slogan pembangunan daerah “Ogan Ilir Bangkit” menuai sorotan tajam dari masyarakat. Pasalnya, kondisi jalan desa di Kabupaten Ogan Ilir masih banyak yang rusak parah dan berlumpur. Peristiwa terbaru memperlihatkan sekelompok ibu-ibu harus mendorong mobil yang terjebak lumpur ketika hendak menghadiri pengajian di daerah Lubuk Tunggal menuju Kuang Dalam.

Video tersebut diunggah ke media sosial Facebook oleh akun bernama Yudhistira dan langsung menjadi viral. Dalam rekaman, terlihat ibu-ibu berpakaian hitam dengan kerudung merah kompak bahu membahu mendorong mobil. Bahkan, ada yang sampai bertelanjang kaki karena jalan sangat licin dan sulit dilalui kendaraan.

Fenomena itu memunculkan pertanyaan publik mengenai sejauh mana realisasi pembangunan infrastruktur di Kabupaten Ogan Ilir. Warga menyebut slogan Ogan Ilir Bangkit tidak sejalan dengan kenyataan di lapangan. “Dak usah aspal, asal keras jadilah,” begitu komentar warganet yang ikut menyayangkan kondisi tersebut.

Ketua DPD GEMPITA Sumsel, Budi Riskiyanto, menilai kasus jalan rusak ini menjadi bukti ketimpangan antara narasi pembangunan dan kondisi riil yang dirasakan masyarakat. Ia menegaskan, seharusnya warga tidak lagi menderita akibat infrastruktur dasar yang terbengkalai. “Jangan sampai bagus di data, tapi rakyat merasakan pahitnya di fakta,” ujarnya.

Aktivis Sumsel lainnya, M. Taqwa, juga menyoroti besarnya anggaran daerah yang tidak seimbang dengan hasil pembangunan. Ia mengungkapkan bahwa APBD Ogan Ilir mencapai lebih dari Rp 1,6 triliun ditambah dengan usulan Bantuan Gubernur Khusus (Bangubsus) sebesar Rp 55,5 miliar pada tahun 2025. Namun, kondisi jalan desa masih memprihatinkan. “Ini pertanda ada yang tidak beres dalam pengelolaan anggaran,” tegasnya.

Sementara itu, aktivis dari PST, Dian Hermansyah HS, menyebut bahwa slogan Ogan Ilir Bangkit hanya menjadi alat pencitraan politik. Ia menilai pemerintah gagal menentukan prioritas pembangunan. “Kalau jalan desa saja tidak bisa diperbaiki, lalu apa arti dari Ogan Ilir Bangkit?” kritiknya.

Data resmi menunjukkan bahwa target Pendapatan Asli Daerah (PAD) Ogan Ilir tahun 2025 sebesar Rp 239,68 miliar, namun hingga Agustus baru tercapai Rp 62,65 miliar atau sekitar 26,14%. Padahal, belanja daerah APBD Ogan Ilir pada 2023 sudah mencapai Rp 1,67 triliun, dan Pemprov Sumsel juga mengucurkan anggaran infrastruktur ratusan miliar rupiah tiap tahunnya.

Dengan kondisi tersebut, warga hanya berharap agar jalan desa minimal layak untuk dilalui. Kritik masyarakat dan aktivis diharapkan menjadi perhatian serius pemerintah daerah, agar slogan Ogan Ilir Bangkit benar-benar dirasakan manfaatnya oleh rakyat, bukan hanya menjadi manis di kata tetapi pahit di kenyataan.

Pewarta: ( Budirizkiyanto 3 ).
*EMN Tim*

 


Spread the love

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *