Ogan Komering Ulu,ELANGMASNEWS.COM,– Pesan penuh makna tentang persaudaraan sejati disampaikan Muhammad Tohir pada Selasa (23/9/2025). Melalui renungan yang dituliskan di media sosial pribadinya, ia mengajak masyarakat untuk kembali memahami arti kebersamaan, kasih sayang, dan pentingnya saling memaafkan.
Dalam tulisannya, Tohir menegaskan bahwa pengalaman hidup adalah guru yang paling berharga. Setiap peristiwa, baik di masa lalu maupun yang sedang dijalani, menurutnya adalah pelajaran berharga yang patut dijadikan pedoman untuk menghadapi masa depan.
Ia menyampaikan bahwa saudara sejati bukan hanya diukur dari ikatan darah. Lebih dari itu, saudara sejati adalah mereka yang berani menegur dan memberikan saran ketika seseorang melakukan kesalahan, baik secara sengaja maupun tidak. “Saudara adalah yang berani menegur dengan tulus, kapan pun dan di mana pun,” tulisnya.
Tohir juga menekankan bahwa hubungan yang hanya sebatas makan bersama atau saling memberi bantuan belum bisa disebut persaudaraan sejati. Ia berharap agar setiap teman, baik yang jauh maupun dekat, dapat menjadi saudara yang hadir dalam suka maupun duka, terutama saat menghadapi persoalan hidup.
Menurutnya, dalam kehidupan sehari-hari, masalah besar sebaiknya diperkecil dan masalah kecil sebaiknya dihilangkan. Tidak ada manusia yang sempurna, sehingga sikap bijak dan kebersamaan dalam menyelesaikan persoalan adalah hal yang perlu dikedepankan.
Lebih jauh, Tohir mengingatkan bahwa sebagai manusia ciptaan Tuhan, kita wajib saling memaafkan. “Saya tidak akan pernah memojokkan orang lain, karena kita diciptakan Tuhan untuk saling menyayangi. Kesalahan bisa terjadi kapan saja, maka memaafkan adalah kewajiban, bahkan kepada orang yang kita anggap musuh,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa dalam bergaul, ia tidak pernah membeda-bedakan suku, agama, pekerjaan, jabatan, maupun status sosial. Bagi Tohir, semua orang memiliki kedudukan yang sama. Perbedaan bangsa dan suku hanyalah akibat hawa nafsu, sementara pada hakikatnya manusia berasal dari satu asal yang sama.
Melalui renungan ini, Tohir mengajak masyarakat untuk kembali pada nilai-nilai luhur kemanusiaan dan ajaran agama yang menekankan kasih sayang. Ia berharap pesan tersebut dapat memperkuat rasa persaudaraan di tengah keberagaman, sehingga tercipta kehidupan yang harmonis, penuh persatuan, dan diridhoi Tuhan Yang Maha Pengasih.
Jurnalis: *( M.TOHIR )*.
Sumber dari hati yg paling dalam.