KPL Mina Bahari Muara Ciasem Gelar Syukuran Nelayan Tahun 2025
Muara, Subang – elangmasnews.com. Dalam rangka Syukuran Nelayan KPL Mina Bahari Muara Ciasem, Desa Muara, Kecamatan Blanakan, Kabupaten Subang, Jawa Barat, menggelar Ruwat Laut/sedekah laut yang di laksanakan Minggu 26 Oktober 2025
DalamSyukuran nelayan di tahun 2025,KPL Mina Bahari mengangkat tema. Jangan risau dengan kehidupan, tuhan sudah menyediakan lautan.
Moto. Bersatu dalam Budaya, Maju Dalam kebersamaan
Sekitar pukul 7.00,Kapal Arjuna yang membawa Dongdang dan kepala kerbau berikut darahnya setar dari KPL Mina Bahari Muara Ciasem menuju lautan luas hingga sampai Air 7, dan sesampainya di sana Dongdang berikut Kepala kerbau dan Darah serta sesaji semua di larung ke lautan.

Para kapal yang sebelumnya mengikuti Dongdang tumpah ruwah memburu sasaji dan darah kerbau untuk di pakai mandi kapal atau perahu mengalap berkah dan keselamatan yang di yakini turun temurun dari nenek moyang nya.
Dalam pelarungan Dongdang dan kepala kerbau di lautan luwas, Turut serta dalam Kapal Arjuna’Anggota DPRD Kabupaten Subang dari partai Amanat Nasional (PAN) H. Ratno Hartono Syaripudin, Camat Blanakan Cucu Wahyu, Dankosal Blanakan Letda Marinir Edi Carsidi, Danramil 0506 Kapten infantri Amin, Kasat PolAirut polres Subang AKP Sabar Santoso.

Dan juga Dalam acara Syukuran Nelayan KPL Mina Bahari Muara Ciasem hadir, para tamu undangan seperti para Ketua KUD perikanan se kec Blanakan, Kepala Desa Muara H. Soleh Wahyudin, Kapolsek Blanakan IPTU Andri Sugiarto, Anggota DPRD Kabupaten Subang dari Partai PDIP, H. Adik Lf Sholihin, Dinas Perikanan Kabupaten Subang, Dinas Koprasi dan UMKM, Dekopinda, serta para tokoh Agama, dan para tokoh nelayan.
Dalam sambutannya Ketua KPL Mina Bahari Muara Ciasem Ade Kardi menyampaikan’ syukuran nelayan bukan sekedar tradisi rutin,ini adalah wujud rasa sukur kita kepada tuhan atas rerejekzeki yang melimpah yang telah di berikan melalui hasil laut, dan ini juga merupakan cara kita melestarikan kearifan lokal yang di wariskan oleh para leluhur. bagi kita laut adalah sumber kehidupan, dan tradisi ini adalah bentuk terimakasih kita kepada Alam.

Kehidupan nelayan penuh dengan tantangan, mulai dari cuaca ektrem, pendangkalan Muara sungai, gelombang tinggi hingga turunnya harga ikan, namun semangat dan kegigihan kita sebagai nelayan tidak pernah padam.
Dengan ada nya Syukuran nelayan ini kita berharap memohon keselamatan, Perlindungan, dan hasil tangkapan yang melimpah di musim musim mendatang, semoga Allah SWT, senantiasa selalu melindungi kita saat melaut. Pungkas Ade Kardi dalam Pidatonya. (Bebeng)







