Jacob Ereste : Betapa Penting dan Perlunya Spiritual Intelligence Untuk Seorang Pemimpin
Pecenongan,-elangmasnews.com – Spiritual Intelligence sangat diperlukan bagi seorang pemimpin dalam membuat dan melaksanakan kebijakan. Klaim ini dapat dirujuk pula melalui ChatGBT yang menyatakan bahwa spiritual Intelligence dapat memberi arah dalam mempertimbangkan nilai kebaikan, keadilan dan kemanusiaan dalam kebijakan yang akan dilakukan.
Pemimpin yang memiliki kecerdasan spiritual akan lebih jernih untuk menetapkan arah kebijakan, karena akan dilakukan dengan tidak sekedar mencari populeritas, tapi demi dan untuk kebaikan jangka panjang untuk banyak pihak, bukan sekedar bagi kelompok maupun dirinya sendiri.
Kecuali itu dengan kecerdasan spiritual dapat menjaga konsistensi dan integritas, karena spiritual Intelligence mendorong seorang pemimpin teguh dan taat berkomitmen pada prinsip serta etika sehingga tidak goyah karena adanya tekanan politik atau kepentingan sesaat yang tidak memberi manfaat pada orang lain.
Spiritual Intelligence diperlukan seorang pemimpin karena melibatkan Gati nurani dalam melakukan keputusan. Sebab keputusan yang hanya berdasarkan logika semata acap tidak cukup, sehingga suara hati nurani yang dilahirkan oleh spiritualitas sangat membantu seorang pemimpin membuat dan melakukan keputusannya yang lebih bijak dan manusiawi.
Perlunya spiritual Intelligence bagi seorang pemimpin untuk menyadari bahwa kekuasaan adalah amanah, bukan alat untuk menindas rakyat serta memperkaya diri dan kelompoknya sendiri.
Yang tidak kalah penting perlunya spiritual ok intelligence bagi seorang pemimpin — pada tingkat dan level apapun yang sangat dominan berurusan dengan orang banyak adalah untuk menjaga diri agar tidak menyalahgunakan kekuasaan.
Sebab bagi seorang pemimpin yang memiliki kualitas dan bobot spiritualitas yang baik, mampu memenuhi dan menyadari bahwa kekuasaan itu adalah amanah. Yaitu tugas mulia yang harus dan patut dilaksanakan dengan sebaik-baik mungkin.
Jadi jelas, kecerdasan spiritual tidak hanya untuk memperkuat etika dan moralitas, tapi juga diperlukan untuk meningkatkan harkat dan martabat diri sendiri beserta para bawahan atau para pengikut yang ada.
Sehingga dengan begitu, keberadaan dari organisasi — seperti apapun bentuknya ; lembaga atau instansi tertentu dalam pemerintahan atau di wilayah swasta — akan terus mm aku dan berkembang dalam arti luas.
Adapun ukuran kebijakan seorang pemimpin yang memiliki wawasan kecerdasan spiritual dapat ditilik dari berbagai aspek, seperti orientasinya pada kemaslahatan umum.
Kuatnya etika,oral dan akhlak yang tercermin dari hati nurani serta nuansa cinta dan kasih. Karena itu, seorang pemimpin yang memiliki spiritual Intelligence yang baik dan tangguh akan serius memikirkan dampak berikutnya untuk masa depan.
Mampu dan mau menghindari kerusakan yang bersifat batin maupun lahir — akherat dan duniawi — tidak hanya untuk hari ini. Artinya, kerusakan fisikal maupun sosial dan moral akan senantiasa dihindari.
Dalam kondisi dan situasi seperti inilah kehadiran seorang pemimpin — untuk level apapun — memerlukan spiritual Intelligence agar bisa dan mampu menolak sikap korup, perilaku jahat, khianat serta berbohong, bertindak sewenang-wenang yang dapat merugikan banyak pihak, tak hanya bagi manusia, tetapi juga merusak lingkungan alam serta lingkungan sosial di dunia ini.
Maka itu, eksploitasi sumber daya alam, mulai dari air hingga tembaga, timah, emas hingga isi perut bumi yang lain pantas dikutuk, seperti perambah hutan yang dilakukan oleh ratusan perusahaan perkebunan kelapa sawit, Crude Palm Oil.
Apalagi untuk uang CSR yang menguap dari Bank Indonesia — karena CSR itu jelas untuk pengganti kerugian yang diderita oleh rakyat dan lingkungan, agar dapat kembali dipulihkan.
*(Red)