Jacob Ereste Apresiasi Kritik Yudha Gemin: Hebat di Hilir, Wajib Hebat di Hulu

Jacob Ereste Apresiasi Kritik Yudha Gemin: Hebat di Hilir, Wajib Hebat di Hulu
Spread the love

Banten, elangmasnews.com,- 14 Juli 2025 – Dewan Penasehat Spiritual DPP LSM Elang Mas, Jacob Ereste, memberikan apresiasi tinggi terhadap tulisan kritis Yudha Gemin yang dipublikasikan di Grup *Aspirasi Emak-emak Indonesia* pada malam 14 Juli 2025. Tulisan yang berjudul *”Hebat di Hilir Wajib Hebat di Hulu”* dinilai Jacob sebagai lompatan penting dalam pemikiran politik dan refleksi kepemimpinan masa kini.

Dalam pandangan Jacob Ereste, tulisan Yudha Gemin tidak hanya bernas dan tajam, tetapi juga menyentuh kesadaran publik dalam menilai kepemimpinan secara lebih jernih dan mendalam. “Tulisan Yudha menyuguhkan kritik reflektif terhadap gaya kepemimpinan yang hanya sibuk menampilkan aksi heroik di hilir, namun abai terhadap akar masalah di hulu,” ujar Jacob.

Jacob menilai bahwa pemimpin sejati seharusnya mampu menyelesaikan masalah dari hulunya — tempat di mana akar persoalan seperti korupsi, ketidakadilan struktural, dan praktik oligarki kekuasaan bertumbuh. Sebaliknya, terlalu banyak pemimpin hari ini yang justru sibuk memburu popularitas dengan pencitraan di hilir demi viralitas semata, bukan moralitas.

“Sikap seperti itu hanya menghasilkan pepesan kosong dan menjauhkan rakyat dari solusi nyata. Rakyat butuh pemimpin yang berani melawan struktur kekuasaan yang zalim di hulu, bukan sekadar tampil populis di media sosial,” tegas Jacob.

Lebih jauh, dalam sudut pandang spiritual, Jacob menyampaikan bahwa kritik Yudha Gemin memiliki pesan penting agar masyarakat tidak mudah terpesona dengan tampilan pemimpin yang sekadar tampak dekat dan merakyat, namun nihil keberanian menegakkan kebenaran di pusat-pusat kekuasaan yang menindas.

Ia pun mengapresiasi komunitas *Aspirasi Emak-emak Indonesia* sebagai ruang diskusi yang terbukti aktif dan militan, bahkan lebih konsisten dalam menyuarakan kepentingan rakyat daripada sebagian generasi muda yang justru larut dalam pragmatisme politik.

“Jangan sampai kita mengalami nasib seperti Si Lebai Malang — salah langkah karena terbuai citra kosong. Masa depan bangsa ini harus dibangun dengan kesadaran kritis dan kepemimpinan yang bertanggung jawab dari hulu ke hilir,” pungkas Jacob Ereste.(Red)


Spread the love

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *