Indonesia Resmi menjadi Anggota Penuh BRICS Dalam KTT BRICS Ke 17 Di Brazil
RIO DE JANEIRO – BRAZIL,-Elangmasnews.Com Indonesia secara resmi menjadi anggota penuh BRICS dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-17 yang digelar di Museum Seni Modern, Rio de Janeiro, Brasil.
Langkah ini menandai babak baru dalam kiprah Indonesia di panggung geopolitik global, memperkuat posisi Asia Tenggara sebagai kawasan strategis di tengah dinamika global yang terus berkembang, dilansir WIONews, Senin (7/7).
Deklarasi resmi dalam KTT menyebutkan: “Kami menyambut Republik Indonesia sebagai anggota BRICS, serta negara-negara lain sebagai mitra dalam memperkuat kemitraan global yang lebih adil.”
Bersama Indonesia, 10 negara lain juga diumumkan sebagai mitra baru BRICS, yakni Belarus, Bolivia, Kazakhstan, Kuba, Nigeria, Malaysia, Thailand, Vietnam, Uganda, dan Uzbekistan.
Dengan penambahan ini, BRICS kini mencakup 20 negara, 10 anggota inti dan 10 negara mitra, yang secara kolektif mewakili 56% populasi dunia dan menyumbang 44% Produk Domestik Bruto (PDB) global.
Perdana Menteri India Narendra Modi menyatakan perluasan ini mencerminkan kemampuan adaptif BRICS terhadap tantangan zaman, sekaligus menegaskan perlunya reformasi lembaga-lembaga global seperti Dewan Keamanan PBB dan WTO.
“Kita hidup di era kecerdasan buatan. Tidak bisa diterima bila lembaga global belum berubah dalam 80 tahun,” ujar Modi dalam sesi “Perdamaian, Keamanan, dan Reformasi Tata Kelola Global.”
Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva pun menekankan kekuatan BRICS terletak pada kemampuannya untuk menjadi kekuatan penyeimbang terhadap dominasi ekonomi global yang terlalu terkonsentrasi.
Bergabungnya Indonesia dan Vietnam memperkuat pengaruh Asia Tenggara dalam struktur baru BRICS.
Para analis memandang hal ini sebagai langkah strategis karena kawasan ini tumbuh sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru dunia.
Indonesia, yang bergabung secara resmi pada Januari 2025, kini berdampingan dengan negara-negara utama BRICS seperti Brasil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan.
Sebelumnya, pada Januari 2024, keanggotaan penuh juga diberikan kepada Mesir, Ethiopia, Iran, dan Uni Emirat Arab.
KTT kali ini juga menghasilkan berbagai dokumen penting, termasuk Framework Declaration on Climate Finance dan Statement on Global Governance of Artificial Intelligence.
Salah satu inisiatif kunci adalah peluncuran BRICS Partnership for the Elimination of Socially Determined Diseases serta mekanisme jaminan investasi melalui New Development Bank (NDB).
Konservasi hutan tropis juga menjadi fokus utama. Dana khusus dirancang untuk melindungi kawasan hutan hujan dunia, seperti Amazon dan Kongo, yang sebagian besar berada di wilayah anggota BRICS.
KTT ke-17 BRICS dihadiri langsung oleh sejumlah pemimpin, termasuk Presiden Brasil Lula da Silva, PM India Narendra Modi, dan Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa.
Namun, Presiden Rusia Vladimir Putin hanya hadir secara virtual karena status surat penangkapan internasional.
Sedangkan Presiden Tiongkok Xi Jinping absen karena bentrok jadwal, hingga digantikan oleh Perdana Menteri Li Qiang. Hal ini adalah pertama kalinya Xi Jinping absen dalam KTT BRICS sejak menjabat. (*)