DPP LSM ELANG MAS Telusuri Dana BOS 15 SDN Di Kecamatan Ciasem Yang Diduga Dijadikan Bancakan.

DPP LSM ELANG MAS Telusuri Dana BOS 15 SDN Di Kecamatan Ciasem Yang Diduga Dijadikan Bancakan.
Spread the love

DPP LSM ELANG MAS Telusuri Dana BOS 15 SDN Di Kecamatan Ciasem Yang Diduga Dijadikan Bancakan.

Ciasem, Subang,- elangmasnews.com – DPP LSM ELANG MAS ( Elemen Pejuang Masyarakat ) telah menerima kiriman unggahan pengakuan  berani seorang guru Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Ciasem, Subang. Melalui akun Instagram @broron.

Unggahan tersebut memembongkar dugaan praktik pungutan liar (pungli) sistematis yang menyeret oknum Koordinator Wilayah (Korwil) Dinas Pendidikan Kecamatan Ciasem.

Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang seharusnya untuk siswa, kini diduga kuat menjadi bancakan oknum tak bertanggung jawab.

Dalam curhatan viralnya, guru yang namanya sengaja dirahasiakan demi keamanan ini, mengungkapkan kegelisahannya atas tekanan ‘setoran wajib’ usai pencairan dana BOS.

“Masing-masing sekolah diminta setor sumbangan yang ditetapkan nominalnya sebesar Rp 1.200.000. Dan itu ngambil dari Dana BOS masing-masing sekolah,” ungkap guru tersebut di akun instagramnya.

“Terus terang saya sih gak setuju. Harusnya dana itu dialokasikan untuk kebutuhan sekolah dalam memenuhi kebutuhan siswanya,” tulisnya dengan nada geram, seolah mewakili jeritan hati ribuan guru lainnya.

Hal yang lebih mencengangkan, sang guru menyebut bahwa kepala sekolah tempatnya mengajar bahkan telah menginstruksikan bendahara untuk menyetorkan ‘sumbangan’ ini kepada sosok bernama Pak Gugun di kantor Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kecamatan Ciasem.

Modus operandi dugaan pungli ini diduga untuk ‘menolong’ 15 sekolah yang tengah terjerat masalah audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

“Kemarin pagi-pagi banget semua kepsek 54 sekolah (termasuk 15 sekolah yang terciduk temuan oleh BPK) dan kumpul juga sama orang kantor di PGRI Kecamatan Ciasem, namanya Pak Gugun. Semua Kepsek dan Guru takut sama Pak Gugun, bahkan ia berani mengancam,” bebernya.

Intinya, mereka yang terciduk dan Pak Gugun meminta sumbangan paksa kepada sekolah-sekolah lain untuk dapat membantu dalam persoalan 15 sekolah itu,” bebernya, menggambarkan ketakutan yang mencekam di kalangan pendidik.

Tak hanya itu, oknum Korwil ini juga dituding melakukan beragam jenis pungutan lainnya. Mulai dari pemotongan dana BOS setiap bulan, dengan nominal bervariasi antara 2 juta,3 juta hingga 4 juta rupiah per sekolah, hingga ‘sumbangan’ paksa kepada guru Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang baru diangkat.

“Belum lagi guru PPPK kalau pas pelulusan diangkat, langsung diminta sumbangan seikhlasnya tapi maksa wajib ngasih minimal 50.000. Saya juga sambil gemetaran om broRon ngetik masalah ini,” lanjutnya, diiringi rasa takut akan dampaknya.

Keresahan sang guru menjadi cerminan banyak rekannya yang tak berani bersuara.

“Kami sebetulnya guru-guru sangat tidak setuju, tidak ada yang mau angkat bicara. Karena guru takut untuk speak up. Karena bisa ditandain atau bahkan dipersulit kalau ada keperluan atau bahkan di-bully,” pungkasnya.

Setelah unggahan tersebut di pelajari,Ketua Umum DPP LSM ELANG MAS Sunarto Amrullah menugaskan 4 (empat) orang Anggotanya dari Divisi Investigasi dan Divisi Pendidikan Berbasis Kelembagaan untuk menelusuri peristiwa Dugaan Pungli tersebut.

Dari hasil penelusurannya itu,di dapat keterangan,bahwa sdr.Gugun telah membantah jika dirinya mengarahkan dan melakukan pungutan kepada para Kepala Sekolah seperti yang di tuduhkan pada Media Sosial (Instagram )

” Saya tidak pernah mengarahkan apalagi memungut Dana BOS tersebut,justru saya juga sedang mencari siapa yang melaporkan dan mengunggah di instagram, kalau saya melakukan Pemungutan saya pasti sudah kaya, ada kebutuhan buat anak saya saja saya belum bisa terpenuhi ” ungkap Anggota Divisi Investigasi DPP LSM ELANG MAS meniru ucapan Gugun saat di Konfirmasi.

Masih menurut Anggota Investigasi,bahwa Gugun juga mengatakan dirinya akan melaporkan Guru yang sudah mengunggah di Instagram tapi menunggu arahan dari Bupati,dan dirinya juga sudah mendapat surat panggilan dari Bupati untuk menghadap.

” Kalau yang sudah mengembalikan ada sekitar 80 Persen atau 10 Sekolah ” ucap Gugun kepada Anggota Divisi Investigasi DPP LSM ELANG MAS.

Ketua Divisi Pendidikan berbasis Kelembagaan DPP LSM ELANG MAS juga melaporkan hasil penelusurannya kepada Ketua Umum DPP LSM ELANG MAS.

Menurutnya,bahwa dirinya telah bertemu dengan 4 ( empat ) Kepala Sekolah yang tercantum dalam 15 Daftar Sekolah yang di duga menyelewengkan Dana BOS yang di temukan oleh BPK,namun para Kepala Sekolah bungkam tidak mau buka suara, bahkan ada salah satu Kepala Sekolah yang menolak untuk di temui.

Ketua Divisi Pendidikan Berbasis Kelembagaan DPP LSM ELANG MAS juga mengaku bertemu dengan Koorwil Dinas Pendidikan Kecamatan Ciasem, Kabupaten Subang.

Menurutnya, Koorwil Dinas Pendidikan Kecamatan Ciasem membantah jika dirinya melakukan Pungutan.

” Saya tidak pernah melakukan Pungutan,kalau dulu memang ada sumbangan,tapi akan saya benahi dan akan diperbaiki agar hal seperti ini tidak terulang lagi ” Kata Ketua Divisi Pendidikan Berbasis Kelembagaan meniru ucapan Koorwil Dinas Pebdidikan Kecamatan Ciasem.

LSM ELANG MAS dan Publik menuntut Kejelasan dan tindakan tegas dari Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Subang agar praktek Kotor ini segera di berantas.

Ketua Umum DPP LSM ELANG MAS mendukung langkah yang dilakukan oleh seorang Pendidik yang berani mengungkap kebobrokan sistem pendidikan di Kecamatan Ciasem Kabupaten Subang ini, dan LSM ELANG MAS siap membantu Guru tersebut.

” Pendidik yang sudah mengunggah di Instagram harus didukung dan dilindungi agar tidak terjadi intimidatif dari fihak fihak yang kebobrokannya terbongkar, kami juga siap membantu Guru tersebut ” Ucap Ketua Umum DPP LSM ELANG MAS. *(Aman.Tim/Red)


Spread the love

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *