Dewan Penasehat Spiritual DPP LSM ELANG MAS Jacob Ereste Lakukan Dialog Santai Spiritual dengan Dewan Redaksi Majalah Asrinesia

Dewan Penasehat Spiritual DPP LSM ELANG MAS Jacob Ereste Lakukan Dialog Santai Spiritual dengan Dewan Redaksi Majalah Asrinesia
Spread the love

Dewan Penasehat Spiritual DPP LSM ELANG MAS Jacob Ereste Lakukan Dialog Santai Spiritual dengan Dewan Redaksi Majalah Asrinesia

Cipinang,-Elangmasnews.com- Kitab Ma Ha Ismaya menjadi pokok dalam pembicaraan untuk mematangkan acara pada 2 Agustus 2025 bersama Bunda Sri Indrawati Pasifik dan Sri Murdiningsih yang akan dilakukan Sri Eko Sriyanto Galgendu di Wisma Antara, Pasar Baru, Jakarta Pusat.

Esensi pokok dari pembacaan do’a bersama 77 orang tokoh 21 diantarnya sudah almarhum dan almarhumah yang akan dicetak menjadi kitab Ma Ha Ismaya yang belum pernah ada sebelumnya. Kecuali itu, Kitab Ma Ha Ismaya yang akan diterbitkan sesuai acara pembacaan do’a selesai dalam 20 jam tayang itu, akan tercatat sebagai pemecah rekor acara pembacaan do’a di dunia yang belum pernah dilakukan sebelumnya.

Karena itu, intensitas penulis dalam posisi untuk memberikan kesaksian sangat penting mengikuti perjalanan, kegiatan dan aktivitas Sri Eko Sriyanto Galgendu sebagai pengisi acara tunggal yang dia lakukan, setidaknya dalam beberapa pekan terakhir menjelang pelaksanaan acara dilaksanakan.

Minimal, energi dan semangat Sri Eko Sriyanto Galgendu dalam persiapan penyelenggaraan acara tinggalnya ini cukup siap di atas 80 persen, tinggal memastikan teknis penyelenggaraannya serta perlengkapan broadcast — rekaman gambar dan suara yang akan langsung ditranslate dalam bentuk tulisan untuk dijadikan Kita Ma Ha Ismaya yang mungkin dapat menandai juga khazanah panggung — pertunjukan — yang langka untuk dapat dijadikan tontonan sekaligus tuntunan memasuki dimensi spiritual di Indonesia.

Energi dan semangat penyelenggarakan acara ini pun mendapat dukungan sepenuhnya — dalam hal tata panggung — dari Bunda Sri Pasifik Indrawati yang tidak kalah antusias untuk ikut mensukseskan acara yang langka dan belum pernah ada model dan contoh yang dilakukan oleh siapapun. Karena itu, sejumlah seniman dan budayawan telah menyatakan ingin hadir menyaksikan acara yang mereka anggap spektakuler ini.

Sementara dari obrolan informal bersama Sri Eko Sriyanto Galgendu sendiri, acara ini katanya boleh disebut sebagai ekspresi dari kemarahan terhadap kondisi dan situasi yang semakin tidak menentu pada akhir belakangan ini di Indonesia, sehingga tampak mengganggu pelaksanaan dari penyelengaraan pemerintah Presiden Prabowo Subianto yang sepatutnya didukung oleh semua pihak untuk sesegera mungkin memulihkan dari kondisi yang mencemaskan bagi bangsa dan negara Indonesia.

Sedangkan bagi Sri Indrawati Pasifik, acara pembacaan do’a selalu 20 jam non stop ini dia lihat semacam upaya membuka portal gerbang spiritual yang selama ini tertutup untuk kemudian dapat segera membumi, menjadi penunjuk bagi manusia di penghujung peradaban baru sekarang ini.

Dialog informal bersama Pemimpin Umum dan Pemimpin Redaksi Majalah Asrinesia di Kawasan Cipinang, Jakarta Timur ini berlangsung usai makan siang bersama yang selalu diawali dengan do’a dalam bahasa bumi yang khusuk hingga obrolan berakhir menjelang sholat magrib.

Airlangga yang ikut bergabung kemudian cukup banyak memberi masukan serta gagasan baru, seperti dalam hal pengertian dan pemahaman spiritual pun yang dia pahami sangat luas meliputi seluruh aspek kehidupan manusia, justru melihat pemahaman dan penghayatan spiritual segenap warga bangsa Indonesia sungguh unik dan menarik.

Sebagai contoh, Airlangga menunjuk keberanian seorang buruh pabrik yang cuma me dapat upah dalam klasifikasi UMR pun, berani melakukan akad kredit kendaraan bermotor, atau bahkan mengambil rumah cicilan, karena sebelumnya telah melakukan akad nikah sesama buruh pabrik di tempat yang sama.

Sri Murdiningsih dan Sri Herawati Pasifik pun yang memiliki referensi maupun pengetahuan yang banyak tentang Lia Eden — pemimpin aliran Salamullah — yang ajarannya dianggap sesat oleh Majlis Ulama Indonesia, karena pada tahun 1990-an menyebut ajarannya sebagai ajaran yang universal, mengaku mendapat Wahyu melalui Malaikat Jibril dan menerima missi kenabian.

Diskusi rutin informal Kamis-Senin di Sekretariat GMRI (Gerakan Moral Rekonsiliasi Indonesia) yang semakin membumi menggaungkan gerakan kebangkitan, kesadaran dan pemahaman spiritual semakin mantap berkontribusi dalam persiapan acara do’a bersama sejumlah tokoh pada 2- 3 Agustus 2025 selama 20 jam non stop yang akan langsung dicetak dalam bentuk Kitab Ma Ha Ismaya yang diharap dapat memperkaya khazanah pustaka di Indonesia. (Red)


Spread the love

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *