Dewan Pakar DPP LSM ELANG MAS Meminta Presiden RI Tugaskan Menkes Sidik Peredaran Obat Keras Terlarang Beredar Bebas.
Jakarta,-elangmasnews.com – Prof Dr. KH. Sutan Nasomal SE, SH.MH, Ph. D sebagai Dewan Pakar DPP LSM ELANG MAS, Ekonom dan Pakar Hukum Internasional serta Ketua Umum Partai Oposisi Merdeka di Kantornya Markas Paetai Oposisi Merdeka Jakarta bilangan Cijantung Jakarta pada 27 Juni 2025 mengatakan,
“Maraknya Peredaran obat keras Tipe G seperti Tramadol, Eximer dan sejenisnya yang beredar bebas tanpa melalui resep Dokter di berbagai daerah di Indonesia dapat memberikan dampak buruk bagi Generasi Muda dan anak anak Bangsa” Ungkapnya, menjawab Pertanyaan sejumlah Pimpinan Redaksi Media Cetak dan Online via Telephone.
Bahkan, masih menurut Prof Sutan, tokoh obat apotik pun turut menjual obat keras tersebut, Obat obat ini dikonsumsi oleh anak anak baru gede (ABG), siswa siswi SMP dan SMA, sedangkan jajaran Dinkes baik Kota maupun Kabupaten di seluruh Indonesia seolah mengabaikan perannya dalam mengawasi peredaran obat obat terlarang tersebut.
” BPOM pun baik pusat maupun perwakilan di Provinsi, Kota dan Kabupaten, sepertinya tertidur tidak menjalankan fungsinya sebagaimana mestinya, ini sangat disayangkan “, tandas Prof. Sutan Nasomal bernada menyayangkan.
Permasalahannya peredaran obat keras terlarang sepertinya lepas kontrol dari Pemerintah, khususnya pihak yang berwenang yaitu Kemenkes RI maupun Kadinkes Provinsi Kota dan Kabupaten se- Indonesia dari Sabang hingga Mehreuke, Ujarnya menambahkan.
” Waspadai Tramadol, Eksimer dan sejenisnya di lingkunganmu, obat obat ilegal yang tersebar bebas, murah dan gampang didapat tersebut dapat memakan korban bagi generasi bangsa ” Pesan Prof Sutan Nasomal Kepada Generasi Muda.
Barang ini bukan sabu, bukan ganja tapi ini narkoba bagi rakyat jelata yang menuju jurang kehancuran moral, Tutup Prof Sutan Nasomal.
Menurut Dokter Nabila salama Kepala Seksi Pelayanan Medicare Taman Sari sejak desember tahun 2024, Tramadol menyebabkan remaja jadi agresif, pegang botol sudah siap tawuran, menimbulkan halusinasi lupa sekolah susah tidur hingga ketergantungan.
” Ini hal yang serius dan bukan mitos, BPPOM Jakarta bahkan kaitannya dengan Tramadol plastrix sebagai pemicu terjadinya tawuran massa, karena efek hilangkan rasa sakit dan bikin berani saat berkelahi ” Terang dr.Nabila Salama.
Ketua Tim Cyber bebeh Pombilang, efek obat Tramadol, si penderita malah jadi agresif dan impulsif, bagi BNN ini merupakan panggilan edukasi, awasi apotek terbuka, hidupkan konsoling remaja di sekolah sebelum pintunya makin melebar. Ucapnya. (**)