Banten,- elangmasnews.com,- 13 Juli 2025,- Pengangkatan Denny JA sebagai Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen di Pertamina Hulu Energi mendapat sambutan positif dari berbagai kalangan, termasuk dari sastrawan senior dan pemerhati budaya, Jacob Ereste. Dalam sebuah pernyataan reflektif dan penuh harapan, Jacob menyampaikan apresiasinya terhadap langkah baru yang diambil oleh Denny JA dalam mengemban amanah publik di sektor energi nasional.
Jacob menilai Denny JA telah membawa bekal kuat sebelum menerima jabatan strategis ini, tidak hanya dari aspek profesional tetapi juga spiritual. Ia mengutip pesan bijak dari ibu Denny JA: *”Semua pencapaian akan sirna jika namamu tak harum.”* Sebuah nilai moral yang menurutnya, menjadi fondasi penting dalam kepemimpinan dan pengabdian pada masyarakat.
Lebih dari sekadar jabatan, Jacob melihat posisi ini sebagai peluang untuk memperluas misi kebudayaan dan literasi yang selama ini telah dijalankan Denny JA melalui *Denny JA Foundation*. Ia berharap keberadaan dana abadi yayasan itu terus mendukung:
1. Penghargaan bagi penulis dan pejuang literasi,
2. Pengembangan puisi esai sebagai genre sastra baru Indonesia,
3. Kegiatan spiritual lintas iman untuk menumbuhkan toleransi.
“Semoga kehadiran Denny JA di Pertamina Hulu Energi menjadi jalan untuk menanam lebih banyak bibit manfaat bagi bangsa ini,” ujar Jacob Ereste.
Ia juga membayangkan lahirnya kembali media sastra dan budaya seperti Majalah *Horizon*, yang dulu menjadi wadah ekspresi intelektual dan kesusastraan di Indonesia. Baginya, dunia literasi Indonesia sangat membutuhkan medium baru yang dapat menyuarakan ide dan karya para penulis muda berbakat dari seluruh penjuru Nusantara.
Jacob menekankan bahwa Denny JA bukan hanya tokoh intelektual dan pebisnis ulung—dengan 22 perusahaan yang telah dibangun—tetapi juga sosok spiritualis yang percaya bahwa berbagi bukan soal besar atau kecil, melainkan soal keikhlasan.
“Spiritualitas itu tidak perlu diperdebatkan. Keikhlasan tak perlu diukur,” tulisnya.
Menutup pernyataannya, Jacob mengajak publik untuk memberikan waktu dan dukungan kepada Denny JA dalam menjalankan amanah barunya, seraya menepis suara-suara sumbang yang ia anggap lahir dari sikap iri dan prasangka buruk.
“Tidak akan pernah ada konflik kepentingan. Denny hadir bukan sebagai pebisnis, tetapi pelayan publik,” tegas Jacob.
Ia pun mengakhiri dengan sebuah ajakan yang sarat makna: *“Mengapa tidak kita doakan saja agar kelapangan hati kita terkikis dari sifat dan sikap sirik?(Tim)