KPK Bongkar Korupsi Makanan Bayi, Diduga Kemenkes Pangkas Nutrisi Ganti Tepung Dan Gula.
Jakarta,-elangmasnews.com – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkap dugaan korupsi yang merugikan program gizi nasional terkait pengadaan makanan tambahan untuk bayi dan ibu hamil di Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Temuan ini memicu kekhawatiran publik karena diduga nutrisi pada makanan tersebut dipangkas dan diganti bahan murah seperti gula serta tepung.
Pelaksana Tugas Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK, Asep Guntur Rahayu, menjelaskan bahwa kasus ini menyeruak saat tim penyidik menemukan ketidaksesuaian kandungan gizi pada produk yang dibagikan melalui program Pemberian Makanan Tambahan (PMT).
“Biskuit yang seharusnya kaya nutrisi justru kandungannya dipangkas. Gula dan tepungnya diperbanyak, sedangkan premiks yang berisi zat gizi dikurangi,” ujar Asep di Gedung Merah Putih KPK, Rabu (6/8/2025).
Stunting Tak Tersentuh, Ibu Hamil Tetap Rentan
Menurut Asep, pemangkasan nutrisi tersebut membuat tujuan program PMT menjadi gagal. Meski biskuit dan makanan tambahan dibagikan, manfaatnya nyaris tidak ada.
Biskuit Memang ada, tapi gizinya kosong, anak-anak yang stunting tetap stunting, ibu hamil pun tetap rentan terhadap penyakit ” Ucapnya.
Padahal, program PMT dirancang sebagai upaya strategis pemerintah untuk memperbaiki gizi bayi, balita, dan ibu hamil. Sasaran utamanya adalah menekan angka stunting yang masih menjadi masalah serius di Indonesia.
Kasus Diduga Terjadi Bertahun-Tahun
KPK sebelumnya, pada 17 Juli 2025, telah menyatakan tengah mendalami dugaan tindak pidana korupsi dalam proyek pengadaan makanan tambahan ini. Berdasarkan informasi awal, penyimpangan tersebut diduga berlangsung pada periode 2016 hingga 2020.
Selama periode itu, jutaan paket makanan tambahan dibagikan ke berbagai daerah. Namun, jika benar kandungan gizinya sudah dimanipulasi, kerugian tidak hanya dalam bentuk uang negara, melainkan juga hilangnya kesempatan emas bagi anak-anak dan ibu hamil untuk mendapatkan asupan gizi yang layak.
Program Gizi yang Ternodai
Program PMT Kemenkes sejatinya merupakan intervensi penting dalam perbaikan gizi nasional. Makanan tambahan seperti biskuit bergizi tinggi dan premiks vitamin dirancang untuk menutup kekurangan gizi harian bayi, balita, dan ibu hamil.
Namun, dugaan korupsi ini menodai tujuan mulia tersebut. Bukan hanya memboroskan uang negara, tetapi juga mengorbankan kesehatan generasi penerus.
Langkah Lanjut KPK
KPK memastikan akan terus mengembangkan penyelidikan. Sejumlah pihak, baik dari internal Kemenkes maupun pihak penyedia makanan tambahan, disebut telah dimintai keterangan.
Meski belum ada penetapan tersangka, publik berharap penyidikan berjalan cepat dan transparan. Pasalnya, skandal ini bukan sekadar urusan anggaran, tetapi juga menyangkut masa depan kesehatan anak bangsa. (Red)
Sumber : JurnalLugas.Com