Jakarta,Elangmasnews.com,Sebuah pernyataan yang menegaskan pentingnya penerapan sila kedua Pancasila, “Kemanusiaan yang adil dan beradab”, kembali mengemuka di tengah masyarakat. Pesan tersebut menekankan bahwa jika nilai kemanusiaan dijalankan secara tepat, maka cita-cita besar berupa keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia dapat terwujud.
Pernyataan ini muncul sebagai bentuk pengingat atas jalinan erat antar sila dalam Pancasila. Kemanusiaan yang adil dan beradab dipandang sebagai pondasi fundamental yang tidak bisa dipisahkan dari tujuan akhir keadilan sosial. Hal ini sesuai dengan arah pembangunan nasional yang menempatkan manusia sebagai pusat utama.
Mengapa hal ini penting? Karena masih banyak persoalan yang dihadapi bangsa, mulai dari kesenjangan sosial, ketidakadilan ekonomi, hingga sikap kurang beradab dalam kehidupan bermasyarakat. Jika setiap warga negara benar-benar menghayati nilai kemanusiaan, maka masalah-masalah tersebut dapat diminimalisir.
Kapan relevansi pesan ini terasa? Saat ini, ketika bangsa Indonesia sedang menghadapi tantangan globalisasi, disrupsi teknologi, dan pergeseran nilai. Masyarakat dituntut untuk tetap menjunjung tinggi adab, etika, serta rasa keadilan agar pembangunan tidak hanya menguntungkan sebagian pihak, melainkan dirasakan secara merata.
Siapa yang berkewajiban menjalankan nilai ini? Seluruh elemen bangsa, baik pemerintah, aparat hukum, tokoh masyarakat, maupun rakyat secara umum. Penerapan sila kedua harus dimulai dari individu, keluarga, hingga level institusi agar tercipta sistem sosial yang benar-benar berkeadilan.
Di mana nilai ini dapat diwujudkan? Dalam setiap ruang kehidupan: sekolah, kantor, pasar, tempat ibadah, hingga lingkungan sosial terkecil. Kemanusiaan yang adil dan beradab bukan sekadar slogan, melainkan harus hadir dalam perilaku sehari-hari, mulai dari sikap saling menghargai, menolong, hingga menegakkan hukum dengan jujur.
Bagaimana cara mewujudkannya? Dengan membangun kesadaran kolektif bahwa setiap manusia memiliki derajat yang sama di hadapan Tuhan dan hukum. Pendidikan karakter, penegakan hukum yang tegas, serta kebijakan pemerintah yang berpihak pada rakyat kecil menjadi langkah konkret menuju keadilan sosial.
Dengan demikian, pernyataan “Jika kemanusiaan yang adil dan beradab ditegakkan dengan tepat, maka akan terwujudlah keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia” bukan hanya seruan moral, tetapi juga panduan nyata bagi bangsa. Semangat ini diharapkan mampu memperkuat persatuan dan menjadikan Indonesia semakin beradab, adil, dan sejahtera.
Penulis: *[ M.TOHIR ]*.