DPRD OKU Soroti Kerusakan Parah SMPN 49 SATAP Desa Tualang: Belajar Terganggu, Pemerintah Dinilai Lalai

DPRD OKU Soroti Kerusakan Parah SMPN 49 SATAP Desa Tualang: Belajar Terganggu, Pemerintah Dinilai Lalai
Spread the love

Elangmasnews.com,OKU Baturaja | 16 Juli 2025 – Kondisi memprihatinkan gedung SMPN 49 Satu Atap (SATAP) di Desa Tualang, Kecamatan Lengkiti, Kabupaten OKU, menjadi sorotan tajam dalam kunjungan kerja Komisi I DPRD OKU pada Rabu (16/07/2025). Temuan kerusakan atap dan plafon ruang belajar dinilai sangat mengganggu proses belajar mengajar.

Kunjungan yang dipimpin Ketua Komisi I DPRD OKU, Naproni, ST, M.Kom, bersama anggota Awal Fajri dan Suherman, mengungkap fakta bahwa beberapa ruang kelas berada dalam kondisi nyaris ambruk. Saat hujan turun, kegiatan belajar tidak bisa dilanjutkan karena air masuk melalui atap yang bocor dan plafon yang jebol.

“Situasi ini tidak bisa dibiarkan. Kami sudah minta Dinas Pendidikan untuk segera turun dengan tim teknis dan menghitung kebutuhan anggaran untuk rehabilitasi gedung sekolah ini,” tegas Naproni saat ditemui di lokasi kunjungan.

Ruang belajar, ruang guru, hingga WC sekolah disebut mengalami kerusakan parah dan perlu segera diperbaiki. Komisi I DPRD OKU menilai rehab SMPN 49 SATAP adalah hal yang sangat mendesak dan harus masuk dalam prioritas anggaran tahun ini maupun tahun depan.

Naproni juga menambahkan bahwa pihaknya akan mengawal penuh proses rehabilitasi hingga tuntas, serta memastikan tidak ada hambatan dalam pelaksanaannya. “Anak-anak di desa juga berhak mendapatkan pendidikan yang layak dan nyaman,” ujarnya dengan tegas.

Sementara itu, Ketua GMPD Bidang Investigasi, Ali Zebet, memberikan tanggapan kritis terhadap kondisi ini. Ia menilai kerusakan parah sekolah mencerminkan minimnya perhatian pemerintah terhadap dunia pendidikan, meskipun anggaran 20 persen dari APBN dan APBD telah diamanatkan oleh undang-undang.

“Selama ini musrenbang hanya menjadi formalitas dan menghabiskan anggaran, tanpa berdampak nyata pada kebutuhan mendasar masyarakat seperti sekolah,” ujar Ali. Ia menyayangkan pembangunan infrastruktur pendidikan tidak menjadi prioritas, meski sudah bertahun-tahun diusulkan.

Ali juga menyindir maraknya praktik korupsi di OKU yang membuat pembangunan tidak berjalan semestinya. “Masyarakat sudah tahu bagaimana DPRD dan pejabat OKU terseret OTT KPK soal fee pokir. Jangan heran jika sekolah rusak seperti SMPN 49 SATAP ini diabaikan, karena orientasinya bukan lagi pelayanan, tapi korupsi,” pungkasnya dengan nada kecewa.

(M Tohir)


Spread the love

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *