Elangmasnews.com,Desa Negara Kemakmuran, Lampung Utara – Pada malam Minggu, sekitar pukul 20.00 WIB, sebuah acara penting dalam dunia pencak silat tradisional digelar di kediaman Bapak Sandika Wijaya. Acara tersebut adalah pemantapan jadwal latihan serta pengesahan pelatih dari perguruan silat Sekinci Kunci, sebuah tradisi bela diri yang berkembang di wilayah Kecamatan Hulu Sungkai, Kabupaten Lampung Utara.
Acara ini dihadiri langsung oleh Ketua PPAL (Persatuan Pencak Silat Adat Lampung), Bapak H. Imam Syuhada, yang secara simbolis menyerahkan mandat kepada dua pelatih baru, yaitu Ediansyah dan Andi. Keduanya secara resmi diberi tanggung jawab untuk melatih dan mengembangkan pencak silat Sekinci Kunci di wilayah tersebut.
Dalam sambutannya, Ketua PPAL menyampaikan pesan kepada seluruh hadirin agar senantiasa menjalin kerjasama yang sinergis dan harmonis antar semua pihak. Ia juga menekankan pentingnya peran serta masyarakat dalam mendukung keberlangsungan dan pengembangan seni bela diri tradisional ini, yang baru saja diresmikan secara formal.
Antusiasme warga sangat tinggi terlihat dari ramainya masyarakat yang hadir, termasuk beberapa tokoh masyarakat setempat. Acara ini pun menjadi ajang silaturahmi yang penuh keakraban dan kebersamaan. Ketua PPAL mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Sandika Wijaya selaku tuan rumah serta kepada pemerintah desa yang telah memberikan dukungan penuh terhadap kegiatan ini.
Setelah rangkaian acara formal selesai, kegiatan dilanjutkan dengan latihan pencak silat bersama di halaman rumah Bapak Sandika Wijaya. Semua yang hadir turut merasakan kebahagiaan dan semangat yang tinggi atas terbentuknya perguruan ini, yang diharapkan mampu memberikan manfaat besar di masa mendatang, khususnya bagi generasi muda.
Acara ditutup dengan makan bersama secara sederhana sebagai bentuk rasa syukur dan kebersamaan. Dalam suasana yang hangat dan meriah tersebut, disampaikan harapan bahwa pencak silat Sekinci Kunci bukan hanya menjadi warisan budaya yang dilestarikan, tetapi juga menjadi sarana mempererat tali persaudaraan antar warga. Ketua panitia juga menegaskan bahwa kegiatan ini murni untuk kebudayaan dan silaturahmi, tanpa unsur politik maupun kepentingan lain.
Penulis:*( Junaidi ).