Karawang,elangmasnews.com –Jambore kader posyandu tingkat kecamatan yang merupakan lanjutan dari jambore tingkat desa minggu lalu.
Dilaksanakan di Resto Alam Ceria yang beralamat di desa warung bambu Kec Karawang Timur. Pada pukul 08.00 sampai dengan selesai ( 18/07/23)
Peserta jambore kurang lebih 500 orang dari perwakilan kader posyandu terbaik puskemas dari desa masing masing yang ada di wilayah Karawang. Serta tidak lupa menjalin silaturahmi antar posyandu di desa masing masing, serta meningkatkan kapasitas serta pengetahuan para kader itu sendiri. Serta lebih bisa tetlatih mengedukasi kepada warga masyarakat.
Untuk mencegah zerro stanting, pemerintah Kab Karawang sudah banyak melakukan intervensi spesivisik mau pun sensitif.
Para kader yang merupakan ejeen ejen dari Dinas Kesehatan untuk menyampaikan promotif prementif, dengan memberikan informasi 7 gerakan untuk mencegah stunting,
Dengan melakukan gerakan abcdefg untuk mencegah stanting .harus, tau abc,
A, apa itu stunting
B, bahaya stunting
C, cegah staunting
7 gerakan untuk bisa mencegah dari stunting lebih dikenal dengan A, B, C, D, E, F, G
A, aktif minum tablet tambah darah
B. Bumil di periksa, kehamilan nya minimal 6 kali dalam masa kehamilan.
C, cukupi protein hewani setiap hari
D, datang ke posyandu setiap bulan
E, exlusiv ASI, selama 6 bulan, karena pencapaian anya masih rendah di Kab Karawang,
F, fungsikan jamban sehat
G, galakan cuci tangan dengan menggunakan sabun.
Itu 7 gerakan yang harus, d sampaikan kepada masyarakat, Dan harus menjadi prilaku baik bagi masyarakat, sehingga pencegahan stunting bisa asalkan kita menbiasakan diri kepada masyarakat,
Angka stunting di Kab Karawang menurut SSGI, tahun 2021 20,6%,
Alhamdulillah di , tahun 22 sudah turun menjadi 14% Yang merupakan target jabar untuk di tahun 2024 mencapai 14%.
Dan Karawang pada tahun 22 sudah mencapai 14%.
Dan harapan pemerintah turun menjadi satu dijit, itu berpesan kepada bapak ketua ( wakil bupati) Yang merupakan ketua TPPS sampai 8%, dan kita berusaha semaksimal mungkin walau berat n tetap optimis, ungkap Dr Nurmala Hasanah