Jakarta,elangmasnews.com – Pada Tanggal 26 Mei 2023 Mutia Rahmawati Magister Manajemen Rumah Sakit, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Bandung, Indonesia,Memberitahukan Pentingnya bagi Remaja Putri Untuk Mengkonsumsi Tablet Tambah Darah Untuk Mencegah Penyakit Anemia melalui Email nya : [email protected].
Pengertian remaja menurut WHO adalah kelompok penduduk yang berusia antara 10-19 tahun yang memiliki ciri-ciri sedang mengalami transisi biologis (fisik), psikologis (jiwa) maupun sosial ekonomi. Sedangkan menurut Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), rentang usia remaja ialah 10-24 tahun dan belum menikah. Pada fase remaja putri terjadi banyak perubahan yang dialami yaitu dari fisik dan mental, sehingga upaya pencegahan untuk penyakit yang akan diderita bisa dilakukan dari fase ini.
remaja putri yang nantinya akan menikah dan mempunyai keturunan sangat rentan mengalami anemia karena akan terjadi proses menstruasi dan persalinan.
Anemia adalah suatu kondisi di mana jumlah sel darah merah atau konsentrasi hemoglobin di dalamnya lebih rendah dari biasanya. Hemoglobin diperlukan untuk membawa oksigen dan jika Anda memiliki sel darah merah yang terlalu sedikit atau abnormal, atau tidak cukup hemoglobin, akan terjadi penurunan kapasitas darah untuk membawa oksigen ke jaringan tubuh.
Anemia adalah masalah kesehatan masyarakat global yang serius yang terutama menyerang anak-anak, gadis dan wanita remaja yang sedang menstruasi, serta wanita hamil dan pascapersalinan.
WHO memperkirakan bahwa 40% anak usia 659 bulan, 37% wanita hamil, dan 30% wanita usia 1549 tahun di seluruh dunia menderita anemia. Jika dilihat dari hasil Riskesdas pada tahun 2018, tercatat sebesar 26,8% anak usia 5-14 tahun menderita anemia dan 32% pada usia 15-24 tahun. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Karawang mencatat sebanyak 7.937 remaja putri di Kabupaten Karawang menderita anemia, 543 diantaranya mengidap anemia berat. Data tersebut berdasarkan hasil screening 14.275 siswi kelas 7 hingga kelas 10 pada Bulan Januari sampai Februari 2023 yang dilakukan Dinkes bersama Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Karawang.
Mengapa pemberian tablet tambah darah penting bagi remaja putri ?
Jika sudah mengalami penyakit anemia maka dapat menyebabkan gejala seperti kelelahan, kelemahan, pusing dan sesak napas. dampak anemia juga akan berpengaruh pada berbagai kondisi lain seperti penurunan imunitas sehingga lebih rentan terkena penyakit, penurunan konsentrasi belajar di kelas, menurunnya prestasi sekolah dan menjadi pencetus jika sudah menikah dan melahirkan bayi yang tubuh pendek (stunting) atau berat badan lahir rendah (BBLR).
Dikutip dari WHO, Gejala anemia yang umum dan tidak spesifik meliputi: kelelahan, pusing atau merasa pusing, tangan dan kaki dingin, sakit kepala, sesak napas, terutama saat beraktivitas. Anemia berat dapat menyebabkan gejala yang lebih serius termasuk: selaput lendir pucat (di mulut, hidung dll.), kulit pucat dan di bawah kuku, pernapasan cepat dan detak jantung, pusing saat berdiri, lebih mudah memar. Menstruasi bulanan menyebabkan para remaja putri mudah mengalami anemia, yaitu kondisi dimana sel darah merah atau konsentrasi hemoglobin di dalamnya lebih rendah dari biasanya. Sehingga membuat tubuh lebih mudah lemas dan mudah untuk pingsan. Dengan konsumsi tablet tambah darah pada saat remaja, diharapkan mampu mengurangi potensi anemia dan lahirnya bayi dalam keadaan stunting dari para ibu di Indonesia
Apa saja pencegahan yang dapat dilakukan untuk mencegah anemia?
Sejauh ini ada empat pendekatan dalam pencegahan anemia defisiensi zat besi. Pendekatan tersebut adalah: Pemberian tablet atau suntikan suplemen Fe, Pendidikan dan upaya yang ada kaitannya dengan peningkatan asupan zat besi melalui makanan, Pengawasan penyakit infeksi, dan Fortifikasi makanan pokok dengan zat besi. Makan makanan kaya zat besi, termasuk daging merah tanpa lemak, ikan dan unggas, polong-polongan (mis. lentil dan buncis), sereal yang diperkaya, dan sayuran berdaun hijau tua. makan makanan yang kaya vitamin C (seperti buah dan sayur) yang membantu tubuh menyerap zat besi; Dan hindari makanan yang memperlambat penyerapan zat besi saat mengonsumsi makanan kaya zat besi, seperti dedak dalam sereal (tepung gandum, oat), teh, kopi, kakao, dan kalsium. konsumsi tablet tambah darah pada saat remaja rutin setiap hari.
Pemerintah Indonesia sudah membuat program pemberian tablet tambah darah secara gratis pada remaja putri melalu program puskesmas sehingga mampu menjangkau seluruh wilayah di Indonesia. puskesmas akan melakukan kegiatan dengan mendatangi sekolah SMP-SMA di wilayah kerja puskesmasnya dan memberikan tablet tambah darah serta penyuluhan tentang penyakit anemia dan bagaimana kita bisa mencegahnya.
Mari ikut sukseskan program pemerintah dengan #AktifMinumTTDItuPenting dan mendukung setiap remaja putri untuk konsumsi tablet tambah darah agar menciptakan sehingga terciptanya generasi muda dan generasi penerus yang sehat serta mampu berdaya saing dapat terbentuk dengan maksimal.
Referensi :
WHO. 2013. Anaemia [internet]. World Health Organization. [cited 2023 Mei 25th]. Available from : https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/anaemia
Kemenkes RI. Hasil Utama Riskesdas 2018. In: Kementrian KesehatanRepublik Indonesia. 2018. p. 1200.
WHO. Haemoglobin Concentrations For The Diagnosis of Anaemia andAssessment of Severity. Geneva, Switz World Heal Organ. 2011;16.
Astasari. 2022. Cegah anemia pada remaja putri dengan tablet tambah darah. Kemenkes Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat. [cited 2023 mei 25th] available from : https://promkes.kemkes.go.id/cegah-anemia-pada-remaja-putri-dengan-tablet-tambah-darah
Arisman. 2009.Gizi dalam Daur Kehidupan. EGC. Jakarta : 193-195
Reporter : Fahmi