KARAWANG,elangmasnews.com – Baru sepekan mengundurkan diri dari jabatan Ketua KPU Kabupaten Karawang, Miftah Farid langsung bergabung dengan Partai Demokrat. Bahkan Farid masuk daftar bacaleg untuk kontestasi Pemilu 2024.
Keputusan Farid gabung dan nyaleg melalui Partai Demokrat mendapat kiritikan dari sejumlah pihak.
Politis PDI-P Karawang yang juga mantan anggota DPRD Kabupaten Karawang periode 2004-2009, Jumadi Akbar mengkritik keputusan Farid.
Menurutnya, pengunduran diri Farid dari Ketua KPU Karawang yang kemudian hari diketahui karena menjadi caleg di salah satu parpol, tentunya hal ini telah mengundang pertanyaan publik atas netralitas KPU selaku penyelenggara Pemilu 2024.
“Seharusnya sejumlah parpol peserta pemilu paska keluarnya Ketua KPU Karawang, dapat memastikan bahwa lembaga ini benar-benar memiliki integritas dan netralitas yang tidak diragukan lagi dalam proses penyelenggaraan Pemilu. Sekalipun pengunduran diri tersebut adalah menjadi hak pribadi seseorang,” kata Jumadi, Kamis (11/5/2023).
Hal senada disampaikan aktivis lingkungan hidup yang juga politisi Golkar Karawang, Muslim Hafidz.
“Saya khawatir Pemilu 2024 tidak berkeadilan, karena Miftah Farid Ketua KPUD Kabupaten Karawang berhenti setelah proses pembentukan KPPS dan PPK. Sebagai kader Partai Golkar, hal tersebut perlu dicermati secara mendalam dan perlu diwaspadai tindakan yang tak sportif ini,” tegas Muslim.
Untuk diketahui sebelum bergabung ke Parpol Demokrat, Miftah Farid menjadi anggota KPU Karawang periode 2013-2018. Kemudian pada periode 2018-2023 Miftah Farid terpilih menjadi Ketua KPU Karawang.
Miftah Farid kemudian mengundurkan diri pada awal Mei 2023. Lalu pada Kamis (11/5/2023), Farid ikut dalam daftar bacaleg dari Demokrat Karawang untuk dapil 5. (RED).
