Elangmasnews.com. Lahat – Situasi politik di Kabupaten Lahat mulai memanas, hingga Kepala Desa Lesung Batu kecamatan Pagar Gunung secara terbuka terlibat dalam aksi demonstrasi yang diselenggarakan oleh beberapa partai politik. Keterlibatan kepala desa dalam aksi tersebut telah memicu gelombang reaksi dari berbagai kalangan, termasuk masyarakat desa yang khawatir akan integritas dan netralitas pemerintahan desa.
Aksi demonstrasi yang berlangsung pada Rabu, 8 Agustus 2024, diikuti oleh ratusan pendukung partai politik. Di tengah kerumunan, kepala desa Lesung Batu terlihat turut berorasi dan menyuarakan aspirasi yang dinilai sarat dengan muatan politik.
Salah seorang warga yang tidak ingin disebutkan namanya mengungkapkan rasa kecewanya, “Sebagai kepala desa, seharusnya dia menjaga netralitas dan tidak berpihak kepada salah satu partai. Apa yang dia lakukan bisa memecah belah warga desa dan menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintahan desa.”
Warga lainnya mengungkapkan kekhawatiran bahwa keterlibatan kepala desa dalam aksi demonstrasi tersebut bisa berdampak negatif pada pelayanan publik dan pengambilan keputusan di desa. “Jika kepala desa sudah berpihak pada partai politik tertentu, bagaimana kami bisa yakin bahwa keputusan-keputusan desa akan diambil secara adil dan untuk kepentingan semua warga, bukan hanya untuk kepentingan partai?” ujarnya dengan nada cemas.
Keterlibatan kepala desa dalam kegiatan politik sebenarnya bukanlah hal yang sepenuhnya dilarang. Dalam undang-undang, kepala desa memiliki hak politik seperti warga negara lainnya, termasuk hak untuk menyatakan pendapat dan berpartisipasi dalam kegiatan politik. Namun, peran kepala desa sebagai pemimpin pemerintahan desa yang seharusnya netral membuat banyak pihak menilai bahwa keterlibatannya dalam aksi demonstrasi partai politik adalah tindakan yang tidak bijaksana. Sebagai pemimpin desa, kepala desa harus bisa menjaga jarak dari kegiatan politik praktis agar tidak merusak kepercayaan masyarakat dan menjaga keutuhan serta kesejahteraan bersama.”
Selain itu, keterlibatan kepala desa dalam aksi demonstrasi ini juga menjadi sorotan Para Pemantau Pemilu. Juga Panwaslu Pagar Punung, diminta harus memanggil kepala desa untuk memberikan klarifikasi.(Db)