Karawang,ElangMasNews.Com – Program BBWS yang saat ini sedang berlangsung pelaksanaan nya dan bertujuan untuk percepatan peningkatan Tata Guna Air, disoroti Kades Mulyajaya. Pasalnya, program tersebut tidak transfaran dalam teknis pekerjaan dan tidak tepat saran.
Menurut Endang Amd Kades Mulyajaya Kecamatan Kutawaluya, menjelaskan bahwa program BBWS dengan nominal luar biasa yang bersumber dari APBN harus nya tepat saran dan jelas manfaat nya. Senin (30/10/2023)
“Perlu diketahui hampir di setiap desa di wilayah kabupaten karawang saat ini dapat program BBWS melalui kelompok tani P3A, dari mulai pelaksanaan pembangunan saluran air dan rehab saluran. Namun, dibeberapa titik pekerjaan pembangunan tersebut guna melancarkan saluran air terkesan tidak tepat sasaran, tidak memenuhi skala prioritas”, jelas Endang Amd.
Selain itu, Endang Amd Kades Mulyajaya akrab disapa Kuwu Macan Kumbang menambahkan, program BBWS saat ini rentan terhadap dugaan korupsi.
“Bagaimana tidak terindikasi dugaan korupsi, ketika kepala desa menanyakan RAB pekerjaan tidak kasih tau dan tidak tertera Volume pekerjaan pada plang atau papan informasi berapa tinggi, lebar dan panjang nya, apakah publik tidak boleh tau,,,?? dan buat apa ada UU KIP kalau publik atau kepala desa yang menanda tangani SK kelompok tani tidak dikasih tau, sementara program BBWS ini menggunakan uang APBN yang jelas murni harus ada ketransfaranan”, tambahnya Kades.
Lebih lanjut, dikatakan Endang Amd, ada beberapa ketua kelompok yang kedapati hanya dikirim anggaran sebatas HOK saja, yang jadi pertanyaan ketika pembelian bahan material ditransfer melalui rekening siapa, masa nanti laporan LPJ ada dua rekening. Selain itu, batu kali bekas dari bongkaran bangunan saluran diduga masih digunakan untuk pembangunan rehab saluran air terus pungsi anggaran BBWS tersebut untuk apa,,,?? dan yang lebih aneh nya, Nanti, pada pencairan termin ke dua mau dilakukan pelebaran jalan serta pengarugan pakai tanah merah, itu kan jelas tidak manfaat, kalau pemusim hujan tahan merah tersebut akan terbawa arus air, kenapa tidak dilakukan mengambilan lumpur tanah atau saluran air dangkal dengan alat berat lebih efisien, jelas lebih manfaat, tanah nya bisa dibuat jalan atau pelebaran jalan, pembangunan saluran air skala prioritas dari titik Nol Boblang”, ujar Endang Amd.
Reporter : Suci