Baturaja,elangmasnews.com|| Seorang warga Dusun V Desa Merbau Kecamatan Lubuk Batang Kabupaten Ogan Komering Ulu, Andika Agus Satria bin Imam Nur Sodik yang berusia 15 tahun bebrapa hari yang lalu pernah dikunjungi oleh Relawan YPN Bidang Kesehatan bersama LSM Geram Banten, yang mengalami kelumpuhan sejak usia 9 tahun, hari Sabtu malam ( 04-11-2023 ) sekitar pukul 22.00 WIB dijemput dikediamannya untuk segera dilarikanbke rumah sakit.
Tindakan penjemputan dan evakuasi ke rumah sakit tersebut dilakukan setelah sebelumnya Kepala Dusun V Desa Merbau menghubungi Koordinator Bidang Kesehatan yang juga Ketua LSM Geram Banten DPD Sumsel DPC OKU, yang mana Kadus V melaporkan bahwa Andika kondisinya sangat memperihatinkan. “Sudah satu minggu ini Andika tidak mau makan dan mengeluhkan sakit dibagian dada sehingga mengalami masalah ketika bernafas, ditambah lagi mengalami demam dan suhu tubuh panas cukup tinggi” kata Kadus V.
“Saya berharap agar Andika segera ditindak lanjuti oleh Relaean YPN dan LSM Geram Banten secepatnya”, tutup Kadus V.
Mendapat laporan dari Kadus V Desa Merbau tersebut, Relawan YPN bersama LSM Geram Banten segeran meluncur ke kediaman Andika guna memastikan kondisi kesehatannya. Setibanya dikediaman Andika dan melihat keadaan Andika, setelah melakukan musyawarah dengan kedua orang tua Andika dan beberapa keluarganya, diputuskan untuk segera membawa Andika ke rumah sakit guna mendapat penganan dokter dan ahli medis berupa pengobatan dan perawatan agar Andika bisa pulih kembali dari penyakit yang sudah bertahun-tahun dideritanya.
Saat akan melakukan evakuasi Andika ke rumah sakit oleh Relawan YPN dan LSM Geram Banten, disaksikan langsung oleh pihak keluarga, sanak famili, jiran tetangga, dan tokoh masyarakat setempat yang sekaligus mengiringi keberangkatan Andika dengan doa agar Andika bisa sembuh dan bisa kembali normal seperti semula. Penjemputan dan evakuasi Andika menggunakan ambulance gratis YPN.
Andika Agus Satria bin Imam Nur Sodik, merupakan anak usia 15 tahun yang ketika berusia 4 tahun pernah mengalami step dalam waktu yang cukup lama. Ketika itu Andika hanya menjalani pengobatan seadanya karena keterbatasan biaya selaku keluarga ekonomi lemah. Hingga usia 9 tahun Andika masih tampak normal kondisinya setelah terserang step. Namun tanpa diduga, Andika menjadi lumpuh sebagai dampak lanjut dari step yang pernah dideritanya.
Enam tahun lamanya Andika hanya terbaring lemah akibat mengalami kelumpuhan, bahkan tubuhnyapun semakin memperihatinkan dengan kondisi yang hanya tinggal tulang terbungkus kulit. Kedua orang tuanya hanya bisa pasrah dengan nasib yang menimpa anak mereka karena tidak memiliki biaya untuk pengobatan anak mereka. “Ini sungguh merupakan ujian yang sangat berat bagi kami, kami tak berdaya dan tidak berbuat apa-apa untuk kesembuhan anak kami. Saat menatap Andika, kami hanya mampu meneteskan air mata dengaj rasa hati pedih dan teriris. Bagaimana tidak, dengan kondisi kesehatan anak kami yang sedimikian buruk, sedangkan kami tidak punya apa-apa, rasaya ingin menjerit meminta keadilan Tuhan”, kata Imam.
Relawan YPN dan LSM Geram Banten yang juga merasakan seperti apa perasaan orang tua Andika, sejak kunjungan awal sudah bertekad untuk ikut membantu kesembuhan Andika sebisa mungkin. Sehingga walaupun malam hari, begitu mendapat laporan dari Kadus V Desa Merbau yang mengabarkan kondisi terkini Andika, langsung bergerak cepat menuju kediaman Andika guna memberikan pertolongam sesuai janji sebelumnya kepada orang tua Andika.
Awalnya Andika dilarikan ke rumah sakit Santo Antonio Baturaja, setibanya disana, Andika diterima oleh pihak medis dan ditangani oleh dokter jaga Instalasi Gawat Darurat. Namun ketika Sampurna dan Relawan YPN melakukan pengurusan dibagian pendaftaran pasien rawat inap, petugas mengatakan bahwa kamar rawat inap penuh. Relawan YPN dalam hal ini Jovy Oganda, SE berkoordinasi dengan dokter di IGD, agar untuk sementara Andika digabung saja di ruang rawat inap dewasa sembari menunggu ada kamar diruang rawat inap anak, dokter mengataka tidak bisa dilakukan. Kemudian meminta juga agar sementara dirawat di ruang IGD terlebih dahulu, tetap tidak bisa. Sampurna sangat menyesalkan tidak adanya solusi dari pihak rumah sakit untuk perawatan Andika. “Bagaimana bisa rumah sakit semgah ini hanya menyediakan kamar rawat inap anak yang terbilang minim dan hanya sedikit sehingga tidak menyediakan daya tampung lebih banyak”, ucap Sampurna selaku Ketua LSM Geram Banten.
Karena tidak ada solusi sama sekali dari pihak rumah sakit Santo Antonio Baturaja, akhirnya Relawan YPN dan LSM Geram Banten, memutuskan untuk membawa Andika ke rumah sakit lain, yaitu rumah sakit dr. Noesmir Baturaja. Setibanya di rumah sakit dr. Noesmir, Andika langsung ditangani di ruang Unit Gawat Darurat dan diterima sebagai pasien rawat inap. Andika menjalani pemeriksaan di UGD, kemudian menunggu persiapan kamar rawat inapnya.
Di rumah sakit dr. Noesmir, pengurusan pendaftaran dan admistrasi Andika dilakukan juga oleh Koordinator Bidang Kesehatan sekaligus Ketua LSM Geram Banten hingga tuntas. Kedua orang tua Andika yang menemaninya ke rumah sakit merasa sedikit lega karena Andika sudah dalam penganan pihak medis untuk menjalani pengobatan dan perawatan.
Sebagai ungkapan rasa syukurnya, Imam Nur Sodik kepada Relawan YPN dan LSM Geram Banten mengatakan “saya pribadi dan atas nama keluarga tidak bisa berucap dengan kata-kata sebagai ungkapan terima kasih kami kepada pak Yudi Purna Nugraha, SH atas semua bantuan yang diberikan kepada anak kami Andika melalui Relawan YPN bersama LSM Geram Banten yang telah berkenan bersusah payah turut memikirkan dan perduli untuk kesembuhan anak kami. Sungguh ini adalah keajaiban Allah bagi kami melalui jiwa mulia pak Yudi. Semoga semua ini menjadi ladang pahala bagi pak Yudi dan Relawan beliau beserta LSM Geram Banten. Semoga kebaikan pak Yudi ini akan membuahkan berjuta kebaikan bagi pak Yudi sehingga menjadi pemudah jalan pak Yudi mencapai niat dan tekad beliau untuk menjadi pemimpin OKU”, ucap Imam.
Terakhir Imam mengatakan “saya dan keluarga beserta warga desa Merbau siap ikut berjuang untuk keberhasilan pak Yudi menjadi pemimpin OKU. Baru sebagai Wakil Rakyat saja pak Yudi sudah sangat perduli terhadap warga OKU dan sudah terbukti begitu banyaknya warga masyarakat yang terbantu, apa lagi jika sudah menjadi pemimpin OKU nantinya. Kami percaya bahwa pak Yudi nantinya akan menjadi pemimpin yang amanah dan mengutamakan kepentingan warga OKU khususnya warga ekonomi bawah seperti kami ini”, tutup Imam.
(Herdi Anca)