Bandung, Elangmasnews.com -25 Februari 2025 – Tokoh masyarakat Jawa Barat, Dedimulyadi71, kembali menyoroti masalah premanisme dan pungutan liar (pungli) yang marak terjadi di berbagai tempat wisata di provinsi tersebut. Melalui unggahan di media sosialnya, ia menegaskan bahwa praktik ilegal ini merugikan wisatawan serta mencoreng citra pariwisata Jawa Barat.
Menurut Dedi Mulyadi, pungli di tempat wisata kerap dilakukan oleh oknum yang mengatasnamakan kelompok tertentu. “Banyak wisatawan mengeluhkan tarif parkir tidak resmi, pemaksaan biaya tambahan, hingga aksi premanisme yang membuat wisatawan merasa tidak nyaman,” ungkapnya.
Ia mencontohkan beberapa lokasi wisata yang kerap menjadi sorotan karena ulah oknum tak bertanggung jawab ini. Salah satunya adalah kawasan wisata alam yang seharusnya bisa dinikmati secara gratis atau dengan tarif resmi, tetapi malah dipungut biaya tambahan oleh pihak yang tidak berwenang.
Dedi mendesak pemerintah daerah dan aparat penegak hukum untuk bertindak tegas terhadap para pelaku. “Jika dibiarkan, ini akan merugikan ekonomi daerah karena wisatawan enggan datang kembali. Pemerintah harus berani menindak agar wisata kita lebih tertata dan nyaman,” tegasnya.
Selain meminta tindakan tegas dari pihak berwenang, ia juga mengajak masyarakat untuk berani melaporkan praktik pungli. “Jangan takut, kita harus bersama-sama menjaga wisata Jawa Barat agar tetap aman dan nyaman bagi semua orang,” tambahnya.
Pernyataan Dedi mendapat banyak respons dari warganet. Banyak yang mendukung langkahnya dan berharap ada perubahan nyata dalam pemberantasan premanisme di tempat wisata.
Pihak kepolisian sendiri menyatakan akan menindaklanjuti laporan masyarakat terkait pungli dan aksi premanisme di tempat wisata. “Kami akan memperketat pengawasan dan menindak tegas pelaku yang terbukti melakukan pungli,” ujar perwakilan kepolisian setempat.
Dengan semakin banyaknya sorotan terhadap isu ini, diharapkan pariwisata Jawa Barat bisa menjadi lebih nyaman dan menarik bagi wisatawan lokal maupun mancanegara.(Red)
Kupian :IG Dedi Mulyadi
